Nakita.id - Anak-anak yang menghabiskan berjam-jam menatap layar gadget berisiko terkena diabetes tipe 2. Hal ini dinyatakan oleh para peneliti yang dilansir dari The Daily Mail (14/3).
Sebuah studi di Inggris menemukan, anak-anak yang melihat layar selama lebih dari tiga jam sehari, tubuhnya akan lebih gemuk dan memiliki resistensi insulin yang lebih tinggi. Temuan ini menunjukkan bahwa jutaan anak-anak, baik itu pengguna TV, tablet, ponsel maupun komputer, berisiko tinggi menderita diabetes tipe 2.
Dulu, anak-anak tidak menonton TV hingga mereka berusia belasan. Karena di bawah usia itu, mereka masih sibuk dengan aktivitias fisik. Namun, kini sebuah kajian menyimpulkan bahwa aktivitas fisik mulai ditinggalkan ketika mereka berusia tujuh tahun.
Riset yang hasilnya diterbitkan di British Journal of Sports Medicine meneliti data dari sekitar 500 anak-anak. Studi ini mengumpulkan data tentang tingkat aktivitias fisik di antara anak-anak usia tujuh, sembilan, 12 dan 15 antara 2006 dan 2015. Tingkat aktivitas fisik diukur dengan menggunakan monitor ringan dan kecil yang dikenakan selama lima hingga tujuh hari berturut-turut.
Secara keseluruhan, volume total aktivitas fisik turun dari usia tujuh ke atas baik perempuan maupun laki-laki. Penurunan ketika memasuki usia remaja tidak setajam ketika di usia dini.
“Kajian itu menyimpulkan bahwa volume total aktivitas fisik telah menurun sejak usia tujuh tahun di Inggris,” kata peneliti.
Anak-anak balita di Inggris rata-rata menghabiskan empat jam dan 11 menit di depan layar elektronik. Sementara anak-anak berusia 5 hingga 15 menghabiskan 5 jam dan 33 menit setiap hari berhubungan dengan gadget, menurut lembaga pengawas komunikasi Ofcom.
Riset terbaru, oleh St George’s, University of London, menemukan perilaku ini berkontribusi pada peningkatan angka diabetes yang mengkhawatirkan. Di Inggris tercatat empat juta orang penderita diabetes.
Baca juga : Waspada, Ini Tanda Anak Kecanduan Gadget
Diabetes Tipe 2 biasanya terjadi ketika massa lemak dalam tubuh menjadi begitu tinggi sehingga menghentikan kerja insulin yang menjaga level gula darah normal. Ini kerap terjadi ketika seseorang kelebihan berat untuk waktu yang lama. Itu sebabnya diabetes jenis ini tidak menyerang di usia muda.
Angka diagnosis diabetes meningkat hingga 60 persen dalam satu dekade. Untuk mengeksplorasi peningkatan ini, para pakar memonitor 4.500 anak berusia sembilan dan sepuluh tahun di SD-SD London. Menurut kajian yang diterbitkan dalam jurnal Archives of Disease in Childhood journal, mereka yang menghabiskan waktu di depan layar elektronik lebih dari tiga jam sehari telah menunjukkan tanda-tanda mengkhawatirkan diabetes tipe 2. Dibandingkan dengan anak yang menghabiskan waktu kurang dari sejam di depan layar, mereka memiliki lebih dari 3,3 persen lemak tubuh dan resistensi insulin 10,5 persen lebih tinggi.
Para peneliti menulis, "Temuan kami menunjukkan bahwa mengurangi waktu layar dapat bermanfaat mengurangi faktor resiko diabetes tipe 2, baik anak laki-laki dan perempuan dan kelompok etnis yang berbeda dari usia dini.
Baca juga : Ini Cara Mengatasi Anak yang Kecanduan Gadget
Hal ini sangat relevan mengingat meningkatnya kadar diabetes tipe 2, dan tren terbaru menunjukkan bahwa kegiatan waktu di depan layar berkaitan erat dengan peningkatan risiko.
Penulis | : | Avrizella Quenda |
Editor | : | Ida Rosdalina |
KOMENTAR