Nakita.id - Pernah pipis saat berenang? Atau membiarkan si kecil pipis di kolam renang? Mungkin banyak dari kita yang tidak mengaku pernah pipis di kolam renang; kenyataannya, hampir semua orang melakukannya! Nah, bayangkan berapa banyak kandungan urin yang ditemukan dalam air kolam renang?
Baca: Perlukah Mandi Sebelum Berenang?
Beberapa waktu lalu para peneliti di University of Alberta, Canada, menggelar studi untuk mengukur jumlah rata-rata urin di kolam renang. Tim menguji dua kolam renang (masing-masing berisi 416 liter air dan 832 liter air), di mana masing-masing ditemukan hampir 30 liter dan 75 liter urin!
Karena rata-rata orang tidak mengeluarkan 75 liter urin dalam sekali pipis (rata-rata, menurut sebuah studi, adalah 77,5 ml), artinya ada lebih dari 400 orang yang mungkin sudah pipis di kolam renang pertama, dan lebih dari 1.000 orang di kolam renang kedua. Penemuan ini jelas membuat kita sadar, betapa kotornya air kolam renang.
Dalam artikel yang diterbitkan di jurnal Environmental Science and Technology Letters, tim penulisnya: Lindsay K. Jmaiff Blackstock, Wei Wang, Sai Vemula, Benkjamin T. Jaeger, dan Xing-Fang Li, menggambarkan bagaimana mereka menggunakan pemanis buatan bernama acesulfame-K (ACE) untuk mengukur berapa banyak urin yang ditemukan di kolam renang atau hot tub. Pemanis ini dikonsumsi secara luas, dan perlu Ibu tahu, pemanis buatan yang digunakan dalam makanan atau minuman kebanyakan langsung terbuang melalui urin. Oleh karena itu, pemanis ini bisa menjadi penanda kemih yang ideal karena bisa dideteksi dalam berbagai kandungan air dengan kadar pH dan suhu berbeda.
Baca: Menstruasi Berhenti Saat Berenang, Benarkah?
Kencing di kolam renang sendiri sebenarnya tidak aman. Meskipun klorin bisa membunuh banyak mikroorganisme, tetapi tidak bisa sekadar membersihkan apa pun. Bahkan, urin bisa bereaksi dengan klorin untuk memproduksi senyawa racun seperti cyanogen chloride (CNCl) dan trichloramine (NCl3), yang bisa mengiritasi mata dan paru-paru. Dalam berbagai penelitian sebelumnya pernah dikatakan, bahwa CNCl bisa merusak paru-paru, jantung, dan sistem saraf pusat. Sedangkan NCI3 bisa menyebabkan cidera paru.
Tahu enggak Bu, bau klorin yang kuat menandakan air kolam renang memiliki kadar urin yang tinggi. Kalau mata menjadi merah setelah berenang, hal itu bukan karena klorin. "Ketika kita berenang, dan kita mengeluh mata jari merah, itu karena banyak orang pipis di air," ujar Michele Hlavsa, Kepala Center for Disease Control. "Nitrogen di dalam urin berkombinasi dengan klorin, dan membentuk chloramine, dan chloramine inilah yang menyebabkan mata merah."
Baca: Usia Berapa Bayi Boleh Berenang
Agar tak perlu pipis di kolam renang
Nah, karena Ibu pasti akan selalu ke kolam renang, CDC menawarkan tips agar tidak perlu pipis di kolam renang. Pertama, kosongkan kantong kemih, dan bilaslah badan sebelum masuk ke kolam renang. Kedua, hindari minum banyak air putih sebelum berenang, dan ketiga, hindari menelan air kolam renang. Yang keempat, jangan pipis di kolam renang. Luangkan waktu untuk kencing di toilet bila memang ingin.
Selain tidak elok, menjijikkan, pipis di kolam renang memang tidak sehat. Jadi, berhentilah pipis di kolam renang.
Moms, Yuk Wujudkan Tubuh Sehat di Tahun Baru dengan Kesempatan Emas dari Prodia Ini!
Penulis | : | Dini Felicitas |
Editor | : | Dini Felicitas |
KOMENTAR