Nakita.id - Selengkap apa pun gizi yang terkandung dalam makanan yang Ibu konsumsi, akan tetap kurang tanpa kecukupan air. Kebutuhan air putih saat hamil akan mengalami peningkatan untuk mendukung sirkulasi janin, produksi air ketuban, dan peningkatan volume darah dalam tubuh.
Menurut Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang dikeluarkan oleh Kemenkes, asupan air yang dibutuhkan ibu hamil adalah sekitar 2,3 liter/hari. Sedangkan The Institute of Medicine, National Academies of Science, merekomendasikan agar ibu hamil mengonsumsi air putih sebanyak 2 liter/ hari atau sekitar 12 gelas. Namun, hitungan ini tetap harus disesuaikan dengan kebutuhan kalori setiap ibu serta beban aktivitas yang dilakukan dalam sehari.
Selain itu, kandungan air dalam tubuh juga sangat dibutuhkan untuk menunjang kondisi kehamilan yang lebih sehat. Berikut manfaat konsumsi air putih bagi ibu hamil:
1. Mencegah Persalinan Prematur
Persalinan prematur berkaitan dengan kondisi dehidrasi yang dialami saat masa kehamilan. Jika pada trimester ketiga ibu hamil mengalami dehidrasi berat, hal itu dapat memicu kontraksi dan mengakibatkan persalinan prematur. Mencukupi kandungan air dapat membantu Ibu menyeimbangkan tubuh dan membantu zat-zat gizi mengalir melalui darah ke janin.
2. Mencegah Sembelit
Air juga bermanfaat untuk memperlancar saluran cerna sehingga bisa juga berperan sebagai pencahar tubuh. Untuk itu, jika Ibu mengalami sembelit saat hamil, sangat disarankan untuk memperbanyak minum air putih.
3. Memperlancar aliran darah
Apabila kebutuhan air ibu hamil tidak tercukupi, tubuh akan menyedot air yang tersimpan dalam komponen tubuh itu sendiri, termasuk air dalam darah. Akibatnya, darah pun bisa mengental dan menghambat penyaluran ke seluruh tubuh. Sebaliknya, jika konsumsi air putih saat hamil cukup, aliran darah ke seluruh tubuh Ibu dan janin pun bisa lebih lancar.
Untuk memenuhi kebutuhan air saat hamil, Ibu tidak hanya bisa mendapatkannya dari air putih saja. Ibu juga bisa mendapatkannya melalui jus buah atau sayur, susu, kuah kaldu, dan lain sebagainya. Usahakan pula untuk selalu mengonsumsi makanan yang segar atau baru disajikan setelah proses pembuatannya.
Sumber: Buku Air bagi Kesehatan, Oleh DR. Dr. Budi Iman Santoso, SpOG (K); Prof. DR. Ir. Hardinsyah, MS; Prof. DR. Dr. Parlindungan Siregar, SpPD - KGH; dan Dr. Sudung O. Pardede, SpA (K)
Apa Itu Silent Treatment? Kebiasaan Revand Narya yang Membuatnya Digugat Cerai Istri
Penulis | : | Deonisia Arlinta |
Editor | : | Dini Felicitas |
KOMENTAR