Nakita.id - Refleks mengisap adalah salah satu daya refleks paling penting yang dimiliki bayi, terutama bila dipasangkan dengan refleks mencari. Temukan alasannya.
Menguji Refleks Mengisap
Jika Ibu menyentuh langit-langit mulut bayi dengan jari, dot atau puting, secara naluriah ia akan mulai mengisap. Usia sekitar dua atau tiga bulan, isapan bayi Ibu akan menjadi hasil usaha yang sadar dan bukan lagi sebuah refleks.
Yang perlu disadari adalah setiap bayi menunjukkan refleks ini, tidak mesti berarti dia lapar. Mengisap adalah aktivitas menyenangkan dan menenangkan bagi bayi. Para bayi juga memiliki refleks tangan-ke-mulut yang sejalan dengan refleks mencari dan mengisap, dan mungkin juga mengisap jari-jari atau tangan.
Baca juga : Refleks Bayi Menghisap ASI Berbeda-beda
Refleks Mengisap dan Menyusu
Para ibu kadang merasakan bayi mulai menyusu dengan lambat. Ternyata, ini adalah kaitannya dengan refleks ini. Bukan hanya puting yang perlu masuk ke dalam mulut bayi, tapi juga sebagianb besar areola Ibu. Jika ujung puting Ibu saja yang masuk ke mulutnya, mungkin belum cukup untuk menstimulasi refleks mengisap ini. Sebagai tambahan, kelenjar-kelenjar susu belum ditekan secara baik oleh lidah dan rahang bayi.
Bayi-bayi Prematur dan Masalah-masalah Mengisap
Refleks mengisap belum sepenuhnya berkembang hingga usia 36 minggu kehamilan. Ini artinya bayi-bayi prematur kemungkinan memiliki kemampuan mengisap yang lemah atau belum matang.
Jika bayi Ibu prematur, Ibu mungkin memperhatikan kombinasi dari masalah-masalah mengisap, termasuk:
Baca juga : Ini Berbagai Macam Refleks yang Dimiliki Bayi Baru Lahir
Baca juga : 4 Hal Tak Terduga yang Bisa Dilakukan Bayi Baru Lahir
Komplikasi lain yang dapat mempengaruhi bayi prematur adalah Infant Respiratory Distress Syndrome (RDS). Bayi-bayi dengan RDS kesulitan menyelaraskan cara mereka mengisap, menelan dan bernapas. Ini bisa memiliki dampak negatif pada proses menyusu karena mereka tidak tahan dengan waktu menyusu yang lama dan mudah lelah. Akibatnya, bayi baru lahir kemungkinan berisiko menderita gizi buruk.
Penulis | : | Avrizella Quenda |
Editor | : | Ida Rosdalina |
KOMENTAR