Nakita.id - Setelah kematian bayinya yang masih berusia 8 bulan, setelah tenggelam di bak mandi, seorang ayah berharap tragedi itu akan menjadi peringatan bagi semua orangtua di seluruh dunia.
Saat itu, bayi kecil bernama Alex McCartney sedang berada di kamar mandi bersama dengan kakak perempuannya yang berumur dua tahun dan ibunya, Joanne Pedlow, 33, pergi ke lantai bawah. Bayi dan kakak batitanya mandi di bak air setinggi 13 cm dan Alex berada di kursi yang melekat dengan bak mandi.
Baca juga : Cegah Risiko Bayi Meninggal di Ranjang dengan Cara ini
Joanne berada di lantai bawah sedikit lebih lama dan membiarkan anggota keluarga di dalam kamar mandi, dan kejadian itu hanya memerlukan waktu singkat sampai Alex tenggelam di kamar mandi. Ketika Joanne kembali ke atas dengan anggota keluarga yang lain, puteri sulungnya berteriak dan mereka menemukan Alex sudah menghadap ke bawah di dalam air.
Mereka dengan cepat memanggil ambulans dan Alex dibawa ke rumah sakit. Ia bertahan selama empat hari dengan bantuan alat-alat medis, namun akhirnya meninggal setelah mereka memutuskan untuk mencabut tabung napasnya pada bulan Januari tahun lalu.
Baca juga : Seorang Bayi Meninggal Akibat Dehidrasi, Waspadai Tanda-tandanya
Menurut petugas rumah sakit, ia mengalami cedera otak akibat terendam dalam air kamar mandi dan juga mengalami pneumonia karena tercemar bakteri dari air tersebut. Para koroner melihat kasus kematiannya cukup tragis dan berharap bahwa insiden menyedihkan ini bisa dijadikan peringatan untuk orangtua lainnya.
“Mudah-mudahan, pesan ini akan berguna untuk keluarga lain bahwa keluarga ini telah mencoba untuk bertahan.” Koroner pada kasus ini juga mengatakan insiden itu mengangkat pembelajaran penting untuk orangtua dan memperingatkan tentang bahaya meninggalkan anak tanpa pengawasan, bahkan untuk waktu singkat.
Ayah Alex, Stephen McCartney, mengatakan sesuatu melalui Facebook bahwa ia berharap ini akan menjadi pembelajaran bagi seluruh orangtua dan agar hal ini tidak terjadi kembali. Stephen bercerita mengenang sosok putera kecilnya, “Ia seperti anak laki-laki yang bahagia dan tidak pernah menangis, ia hanya tertawa dan tersenyum."
Penulis | : | Avrizella Quenda |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR