Nakita.id - Heboh! Seorang ibu melahirkan bayi di pesawat Turkish Airlines dalam perjalanan dari Conakry, Guinea ke Ouagadougou, Burkina Faso. Persalinan ini yang dibantu oleh para pramugari Turkish Airlines berjalan lancar.
Usia kehamilan Nafi Diaby sebenarnya baru masuk 28 minggu ketika salah seorang kru memperhatikan ia tengah kontraksi. Saat itu, pesawat sedang berada di ketinggian 13.000 meter, menurut BBC. “Ibu itu sedang kesakitan,” kata petugas kabin Turkish Airlines, Bouthayna Inanir.
Berkat kesigapan para kru kabin Turkish Airlines, Nafi berhasil melahirkan bayi yang diberi nama Kadiju secara normal. Baik Ibu maupun bayi dalam keadaan sehat.
(Baca juga : Seorang ‘Birth Photographer’ Berhasil Abadikan Momen Kelahiran Bayi di Dalam Mobil)
“Bagian yang tersulit adalah ketika bayi itu sudah ada di kursi. Saya harus mengambil bayi. Saya memegangnya dan memberinya kepada sang ibu,” kata Bouthayna. Baby Kadiju seketika dibalut oleh selimut untuk mendapatkan kehangatan.
Begitu mendarat di Burkina Faso, keduanya langsung dibawa ke rumah sakit untuk observasi. Foto yang memperlihatkan wajah bahagia dari awak kabin yang diunggah ke Twitter pada hari Jumat (07/04) oleh maskapai penerbangan ini menjadi sorotan dan viral di media sosial.
.
(Baca juga : Priceless! Begini Ekspresi Ibu Ketika Melihat Bayinya Lahir)
Dalam unggahannya, dituliskan “Welcome on board Princess! Applause goes to our cabin crew!”. (Selamat datang di penerbangan, tuan puteri! Tepuk tangan untuk para kru kami!) Berkat tindakan para kru yang siaga dan berani, mereka telah menyelamatkan 2 jiwa sekaligus.
Menurut situs Turkish Airlines, ibu hamil yang kurang dari 28 minggu bebas untuk melakukan perjalanan dengan menggunakan pesawat. Sementara, usia kehamilan antara 28 minggu dan 35 minggu diharuskan untuk memperoleh izin dokter terlebih dahulu sebelum melakukan perjalanan menggunakan pesawat.
(Baca juga : Fotografer Ini Berhasil Abadikan Momen Emosional Ayah yang Sedang Menggendong Bayi Pertamanya)
Penulis | : | Avrizella Quenda |
Editor | : | Ida Rosdalina |
KOMENTAR