Nakita.id - Selalu awasi anak saat bermain. Juga hati-hati dengan barang atau benda yang sekiranya membahayakan anak. Ingat, anak-anak senang bereksplorasi alias senang mengutak-atik benda-benda di sekitarnya. Termasuk benda atau barang milik orangtua. Mungkin saja benda itu terlihat aman, tapi kalau dibongkar dan dibanting-banting, ada bagian yang keluar atau rusak sehingga menjadi tak aman. Ini jugalah yang terjadi pada anak berusia 2 tahun bernama Kacie, yang hampir kehilangan nyawa karena menelan baterai kancing yang berasal dari kunci mobil milik sang ibu.
Mulanya, sang ibu bernama Cheryl tidak ngeh bila sang anak menelan baterai kancing, hingga suatu saat ia cemas karena anaknya sering mengalami diare dan muntah tanpa penyebab yang jelas. Sang ibu membawa Kacie ke dokter. Setelah melakukan serangkaian pemeriksaan, dokter mengatakan kepada keluarga bahwa Kacie menelan baterai lithium kecil. Hal itu diperkuat oleh pengakuan sang Ibu, dimana ia sadar asal dari baterai tersebut mengingat kancing kunci mobilnya terjatuh.
(Baca juga : Heboh! Anak Meninggal karena Tersedak Permen)
Butuh waktu sembilan hari bagi staf rumah sakit untuk mengeluarkan kancing baterai dari tubuh Kacie dan delapan hari lagi agar Kacie dapat segera pulih sebelum dipulangkan. Lima hari kemudian, keluarga kembali ke rumah sakit saat Kacie muntah darah.
"Zat kimia berupa asam dari baterai membakar perutnya dan dua arteri di punggungnya yang membuatnya tidak bisa berjalan," kata Cheryl, ungkapnya kepada Kidspot. Dokter melakukan operasi selama lebih dari enam jam di tengah-tengah harapan hidup 60-40. Artinya, kemungkinan hidup Kacie hanya 60%. Dalam operasi tersebut, ditemukan kerusakan parah pada bagian pembuluh darah arteri (nadi) bagian punggung bawah dan kerongkongannya.
Beruntung Kacie selamat dan harus menjalani operasi pemulihan selama delapan minggu lagi. Dokter pun mengatakan, si kecil mengalami kelumpuhan dari pinggang ke bawah dan tidak diperbolehkan keluar rumah sakit selama sebulan lagi.
(Baca juga : Heboh! Ada Benda Bulat Tersangkut Tenggorokan Anak. Ternyata Benda itu Adalah..)
Baterai lithium adalah ancaman nyata di kehidupan dalam rumah seperti yang ditemukan di beberapa mainan dan gadget elektronik. Jika tertelan, tombol baterai bisa tersangkut di tenggorokan dan campuran air liur menyebabkan reaksi kimia yang bisa mengakibatkan baterai tersebut terbakar di dalam tubuh.
Sebagai contoh, menurut data dari Rumah Sakit Anak Philadelphia, 80 persen anak-anak di Amerika menderita kerusakan permanen akibat menelan baterai lithium, sementara 15 anak lainnya meninggal dalam enam tahun terakhir. Kasus Kacie bisa menjadi peringatan lain bagi orangtua yang mungkin mengabaikan risiko baterai lithium pada anak-anak.
(Baca juga : Bahaya. 30 Persen Kasus Anak Tersedak Berakhir di Meja Operasi)
Sebagian besar waktu orangtua tidak sadar bahwa anak-anak mereka telah menelan baterai. Orangtua harus waspada terhadap gejala seperti tangisan konstan, penurunan napsu makan atau minum, meneteskan air liur, suara serak, muntah dan sakit perut. Jika salah satu gejala itu ditemukan pada anak, maka segera periksakan anak ke rumah sakit terdekat, ya, Bu!
Rekap Perjalanan Bisnis 2024 TikTok, Tokopedia dan ShopTokopedia: Sukses Ciptakan Peluang dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital
Penulis | : | Avrizella Quenda |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR