Nakita.id - Mendapati beberapa helai rambut menempel di blus atau kemeja Ibu, rasanya memang mengganggu. Meskipun pakar kulit dan kecantikan umumnya mengatakan rata-rata kerontokan rambut 100 helai per hari masih dianggap normal, hal itu sama sekali tidak membuat Ibu terhibur. Jadi, kapan sebaiknya Ibu mulai khawatir dengan kerontokan rambut?
Konsultan sekaligus ahli dermatologi di Sydney, Eleni Yiasemides, mengatakan, rambut rontok dapat terlihat dengan jelas dari banyaknya rambut yang tertinggal di sisir dan juga di saluran pembuangan kamar mandi Ibu, juga kian menipisnya rambut di sekitar kulit kepala. Tetapi, ada jumlah kerontokan rambut yang harus diwaspadai kaum perempuan.
"Jika kerontokannya sudah melebih 150 helai per hari, itu artinya Ibu harus menemui dokter. Hal ini sudah dapat dijadikan sebagai pertanda pola rambut rontok. Umumnya kondisi ini dialami oleh perempuan di atas usia 30 tahun," kata Yiasemides.
Pola rambut rontok kaum perempuan dinilainya merupakan kondisi yang terjadi karena faktor keturunan, sehingga tidak dapat dicegah sepenuhnya. Meskipun begitu, Ibu tetap perlu melakukan pengobatan dini dan berkelanjutan, menurut Yiasemides, untuk mencegah kondisi menjadi lebih memburuk.
CEO Evolis yang merupakan perusahaan produk perawatan rambut, Maria Halasz, mengatakan bahwa kaum perempuan juga dapat mengalami masalah Androgenic Alopecia alias kebotakan, mengingat hormon estrogen yang menurun setiap tahun.
"Proses kerontokan ini bisa dimulai saat usia 25 tahun, tetapi umumnya kondisi ini terjadi setelah menopause," kata Halasz.
Konsumsi protein dapat menjadi salah satu cara mencegah kerontokan rambut. Demikian pula dengan zat besi, karena umumnya kekurangan zat besi menjadi penyebab menipisnya rambut pada perempuan muda. Begitupun dengan kondisi tiroid, yang berkontribusi dalam penyebab rambut rontok hingga penambahan berat badan.
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Penulis | : | Megiza |
Editor | : | Dini Felicitas |
KOMENTAR