Nakita.id - Ternyata merengek yang sering dilakukan anak-anak punya sisi positif. Menurut Dr. Michele Borba, penulis UnSelfie: Why Empathetic Kids Succeed in Our All-About-Me World, Anda tidak bisa — atau tidak seharusnya — menyalahkan anak karena merengek jika ternyata rengekannya berhasil. Memanipulasi orang tua, lagi pula, adalah sebuah kemampuan yagn sangat berguna bagi anak-anak.
Pada akhirnya, lebih baik memiliki anak yang sesekali menjengkelkan daripada anak yang sama sekali tidak secara aktif mengetahui bagaimana cara mendapatkan apa yang mereka inginkan.
Michele menjelaskan bahwa keterampilan anak, yaitu merengek diperoleh dari sebagian besar hasil trial and error, dan observasi cermat. Ketika seorang anak menemukan rengekan, tekniknya akan bertahan karena kesuksesan yang konsisten. Inilah sebabnya mengapa orang tua memberikan respons yang dapat diprediksi.
(Baca juga : Anak Merengek Terus. Atasi dengan Pola Asuh Ini)
Michele pun menunjukkan bahwa merengek adalah taktik situasional. Dengan demikian, orang tua bisa melawan. Ia menyarankan agar kebiasaan merengek anak diketahui oleh orang tua dan mengetahui bagaimana taktik itu digunakan. Anak-anak cenderung tidak mengambil pendekatan strategis, tapi ia akan jatuh ke dalam alur tertentu, merengek saat stres, lapar, atau tidak nyaman.
Terkadang dengan hanya menemukan sumber penyebab dan mengatasi kebutuhan mendasar sudah cukup untuk memperbaiki tingkah lakunya. Di lain waktu, seorang anak hanya mengalami kegagalan empati, yang merupakan cara tepat untuk mengatakan bahwa ia bersikap menyebalkan.
(Baca juga : 6 Cara Agar Anak Berhenti Meminta dan Merengek Sesuatu)
Solusi Michele untuk mengakhiri rengekan anak sangat sederhana: Jangan ditanggapi. Tanggapan yang tenang atau tanggapan yang tidak responsif kemungkinan akan mendorong anak untuk berhenti merengek. Sebuah penjelasan sederhana bahwa perilaku merengek itu tidak pantas saja sudah cukup.
Beberapa orang tua bahkan mengembangkan isyarat tangan. Meskipun beberapa orang tua mungkin takut bahwa ini akan menyakiti harga diri seorang anak, pertumbuhan emosional lebih cenderung terhalang oleh perilaku yang penuh perhatian. Juga, ada banyak kesempatan untuk pujian.
Ada beberapa trik tambahan. Untuk tetap konsisten, Michele menjelaskan bahwa orang tua harus berada di pandangan yang sama untuk mengetahui bagaimana segala sesuatunya berjalan. Ia juga menyarankan agar orang tua membicarakan rengekan ini dengan pengasuh anak, seperti nenek atau pembantu rumah tangga.
(Baca juga : Ternyata, Ada Cara Gampang Meminta Anak Berhenti Merengek)
Begitu semua orang berada di pandangan yang sama, dan berbagi tujuan yang sama, segalanya harus berjalan ke arah yang benar. Tidak ada yang tahu berapa lama intervensi akan dilakukan karena pada dasarnya anak-anak sulit diprediksi.
Penulis | : | Avrizella Quenda |
Editor | : | Ida Rosdalina |
KOMENTAR