Nakita.id – Sindrom fibromyalgia mungkin kurang dikenal banyak orang. Tanda-tandanya adalah nyeri pada otot dan tulang yang menyebabkan nyeri berkepanjangan di seluruh tubuh. Kondisi ini bisa menyerang siapa saja mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Namun, karena mirip dengan gangguan kehamilan di trimester pertama, maka jarang ada ibu hamil yang mengetahui kondisi ini.
Baca juga: Waspada Dengan Efek Tiga Jenis Pemanis Buatan Ini untuk Kesehatan
Menurut dr. Puspasari, Sp.S., gejala utama penyakit ini adalah rasa nyeri pada otot dan sendi dalam waktu lama. “Rasa nyeri ini biasanya ada terus-menerus di sejumlah bagian tubuh seperti belakang kepala, bahu, punggung, lutut, pinggul dan daerah siku. Rasanya bisa seperti terbakar atau ditusuk-tusuk,” ujarnya dalam tabloid Nakita Edisi 876. Selain nyeri tubuh, masalah ini disertai dengan rasa lelah berkepanjangan.
Baca juga: Stres Selama Kehamilan Waspada Terserang Penyakit Ini
Tak hanya itu, Ibu yang mengalami fibromyalgia akan mengalami gangguan tidur dan tetap merasa lelah setelah bangun tidur. Gangguan ini juga bisa mengenai bagian pencernaan seperti susah buang air besar, kembung, hingga diare. Sakit kepala hingga gangguan keseimbangan atau konsentrasi juga bisa jadi gejala. “Bisa jadi seseorang akan sulit menemukan kata-kata hendak saat berbicara dan lebih sensitif terhadap bau-bauan,” ujarnya.
Ternyata gejala sindrom ini memang hampir mirip dengan gejala yang dialami oleh Ibu saat hamil muda. Menurut sebuah studi di Temple University menemukan bahwa perempuan dengan fibromyalgia memiliki banyak gejala nyeri selama kehamilan dibanding yang tidak memiliki fibromyalgia. Perempuan hamil dengan fibromyalgia mengalami nyeri, kelelahan dan stres psikologis yang semakin parah. Faktor apa saja ya yang menyebabkan masalah ini terjadi saat hamil?
Baca juga: Susah Tidur Bisa Terjadi Saat Hamil Muda Ini yang Perlu Dilakukan
Menurut Melinda Ratini, D.O., dari Pennsylvania State University, mengatakan stres secara fisik maupun emosional dapat memicu fibromyalgia. Saat hamil, Ibu akan mengalami perubahan kadar hormon seperti hormon estrogen, progesteron dan hormon lainnya. Kodisi ini akan menjadi sulit bagi Ibu apalagi jika mengalami stres secara fisik maupun psikis. Hal ini jadi penyebab meningkatnya rasa sakit dan gejala lainnya yang semakin buruk.
Penulis | : | Heni Wiradimaja |
Editor | : | Heni Wiradimaja |
KOMENTAR