Nakita.id - Bayi rentan terkena infeksi virus yang datang dari mana saja. Oleh sebab itu, tanda awal anak sakit biasanya demam tinggi. Karena ketidaktahuan orangtua, ada berbagai tindakan pengobatan yang sering keliru dilakukan orangtua terhadap si buah hati.
KESALAHAN 1: Saat bayi memuntahkan obatnya, orang tua memberinya satu dosis lagi
Selalu ada risiko overdosis jika Ibu melakukan hal ini, kata Dr Wendy Sinnathamby, spesialis dokter anak dan konsultan di Raffles Children's Center. "Jika ia hanya meludahkan obat atau memuntahkannya lebih dari 10 menit setelah minum obat, tidak dianjurkan untuk mengulangi dosisnya." Jika ragu dalam memberikan dosis ulang, sebaiknya jangan dilakukan.
(Baca juga : 5 Kesalahan Orangtua Saat Mengobati Anak)
Hindari meletakkan obat di bagian depan dan tengah lidah, area di mana sumber rasa terutama ditemukan, kata Dr Wendy. Gunakan sendok obat dan tempatkan obat di dekat bagian belakang lidah, tepatnya bagian belakang gusi dan bagian dalam pipi. Hal ini memungkinkan obat mengalir ke tenggorokan dengan mudah.
Bagaimana jika anak tidak mau membuka mulutnya? Tutupi hidungnya yang kecil, lalu segera masukkan sendok obat ke mulutnya, saran dari Dr Dawn Lim, konsultan dokter anak di Kinder Clinic di Paragon Medical Center.
KESALAHAN 2: Orang tua berhenti memberikan antibiotik saat anak sudah sembuh
Kebanyakan orang tua sudah tak lagi memberikan anaknya antibiotik saat anak dirasa sudah sembuh dari sakitnya. "Gejala infeksi bisa kambuh atau memburuk beberapa hari setelah orangtua menghentikan antibiotik. Pada saat itu, bakteri mungkin telah mengembangkan ketahanan terhadap antibiotik pertama, dan anak memerlukan antibiotik yang lebih kuat, " kata Dr Wendy.
(Baca juga : 4 Kesalahan Orangtua Yang Membuat Anak Jadi Pembangkang)
Pastikan si kecil menyelesaikan keseluruhan dosis sampai ke tetes terakhir. Jika ia membenci rasanya, cobalah mencampurnya dengan beberapa tetes madu, selai atau yogurt, saran Dr Wendy. Tapi pastikan untuk memeriksakan diri ke dokter apakah obat tersebut bisa dicampur dengan makanan.
KESALAHAN 3: Ibu memberinya obat yang diresepkan untuk kakaknya karena mereka memiliki gejala yang sama
Dosis yang ditentukan untuk kakak terlalu tinggi untuk bayi, kata Dr Wendy. "Untuk bayi, penting untuk mengetahui dosisnya, sesuai berat badan bayi masing-masing. Jadi jika bayi hanya membutuhkan 1.5ml tapi Ibu memberinya 3ml, berarti Anda telah memberi dosis dua kali lipat, "kata Dr Dawn.
Bawa anak ke dokter untuk mengetahui diagnosis dan pengobatannya. Jika orangtua mengobati sendiri, penyakit yang lebih serius bisa saja terlewatkan.
(Baca juga : 5 Kesalahan Orangtua Dalam Merawat Gigi Anak)
Selain itu, anak-anak, terutama yang berusia di bawah 18 bulan sering memiliki gejala yang tidak spesifik saat sakit. Pada kelompok usia ini, gejala umum seperti demam dan muntah bisa menandakan apa saja mulai dari infeksi virus sederhana hingga infeksi saluran kemih, gastroenteritis atau kondisi yang lebih serius seperti meningitis (infeksi otak) atau septikemia (keracunan darah).
Jika Ibu telah memberikan dosis bayi sama dengan kakaknya, waspadalah terhadap tanda overdosis obat-obatan seperti mual, muntah, kram perut, diare, pusing, kejang, kantuk, kesulitan bernapas atau halusinasi. Setiap anak merespons secara berbeda, tergantung pada waktu dan jumlah obat yang diminum.
Penulis | : | Ida Rosdalina |
Editor | : | Ida Rosdalina |
KOMENTAR