Nakita.id - Tidak ada yang lebih membuat Ibu bahagia selain melihat anak lahap makan tanpa harus pilih-pilih. Mulai menginjak usia 1 tahun, anak mulai belajar tentang rasa makanan dan sadar apa saja makanan yang dianggap enak. Jadi, penting bagi Ibu untuk mengenalkan segala macam rasa makanan agar anak terbiasa dan meminimalisir anak berubah jadi picky eater.
Anak yang terlanjur pemilih cenderung susah makan, apalagi sayuran. Ia akan cenderung makan jenis yang sama secara berulang-ulang, sehingga anak kekurangan asupan gizi yang lengkap. Berikut cara-cara yang dapat Ibu gunakan untuk mengubah kebiasaan anak yang suka pilih-pilih jadi penasaran dan mudah makan.
(Baca juga : Ini Bahaya Di Balik Anak Yang Senang Pilih Makanan)
1. Biarkan anak mengeksplorasi. Bila anak-anak mulai menunjukkan ketertarikan untuk berbelanja buah dan sayuran bersama-sama dengan Ibu, sadari bahwa ini adalah cara yang positif untuk membiarkannya mengeksplorasi bahan-bahan segar dengan sendirinya. Bila Ibu membiarkan anak menjelajah, anak akan merasa lebih terhubung dengan segala macam hidangan di atas meja makan.
Kepada anak yang lebih muda, Ibu bisa mengidentifikasi sayuran dan buah-buahan. Ibu dapat bercerita tentang sayuran tertentu yang ingin ia makan dan Ibu secara khusus dapat membelinya. Nah, untuk anak yang lebih tua biasanya ia akan sangat tertarik dengan rempah-rempah dan suka mengeksplorasi dan mencari tahu bagaimana rasanya hidangan tertentu.
2. Berikan pilihan menarik. Bila Ibu membuat jenis makanan yang sama secara berulang-ulang, bisa jadi anak akan cepat bosan, tidak hanya untuk anak-anak tapi bahkan untuk orang dewasa. Jadi menambahkan variasi adalah kuncinya.
(Baca juga : Mengapa Batita Suka Pilih-pilih Makanan)
Yang bisa Ibu lakukan adalah memberikan pilihan makanan 2 atau 3 jenis pada anak untuk ia pilih. Ibu juga bisa merencanakan makanan untuk hari berikutnya bersama-sama dengan anak terlebih dahulu. Atau Ibu bisa membuat masakan berbeda yang Ibu tahu bahwa anak akan sangat suka. Anak bisa menikmatinya untuk makan siang dan makan siang berikutnya.
3. Mengubah waktu makan reguler sampai waktu prasmanan. Seperti orang tua yang baik, kita harus mampu mendisiplinkan anak dengan cara membuatnya mau duduk manis di meja makan dan makan. Tapi sejujurnya, biasanya perhatian anak terganggu ketika semua menu makanan tersaji di hadapannya. Sebagai gantinya, dorong anak untuk makan seolah-olah seperti berada di prasmanan. Dengan piring yang ditata, sehingga anak bisa memilih makanan sebanyak yang ia mau. Tentu saja, aturannya adalah anak harus mau menghabiskan makanan yang telah ia pilih sendiri meski jumlahnya bisa bervariasi.
(Baca juga : Jika Anak Masih Makan Berantakan)
4. Luangkan waktu mencari-cari referensi program acara masakan dunia. Coba berikan tontonan pada anak acara masak memasak dunia, misalnya Master Chef atau sejenisnya pada anak. Jika anak tampaknya menyukai acara tersebut, Ibu bisa melakukan hal yang sama seperti di televisi dan kemudian memberikannya pada anak agar bisa mengenali berbagai jenis bahan dan makanan.
5. Libatkan anak dalam proses. Dari mulai memilih menu makanan, membeli bahan-bahan baku makanan bahkan membantu Ibu di dapur sesuai dengan usianya. Karena dilibatkan dalam proses memasak, anak akhirnya akan tertarik untuk makan apa yang telah ia siapkan sendiri.
Penulis | : | Ida Rosdalina |
Editor | : | Ida Rosdalina |
KOMENTAR