Nakita.id - Menurut sebuah penelitian baru-baru ini mengatakan, game atau sebuah permainan pada perangkat elektronik bisa dijadikan latihan otak sederhana yang membantu anak-anak memilih makanan ringan yang sehat daripada cokelat dan permen.
Anak-anak yang memainkan game selama tujuh menit yang dibuat para ahli psikologi Universitas Exeter membuat pilihan yang lebih sehat saat diminta untuk memilih makanan sesudahnya. Permainan melibatkan reaksi terhadap gambar makanan sehat dengan menekan sebuah tombol, dan tidak melakukan apapun jika makanan tidak sehat ditampilkan.
"Melihat makanan seperti cokelat dapat mengaktifkan pusat penghargaan di dalam otak sekaligus mengurangi aktivitas di area kontrol diri," kata pemimpin peneliti Lucy Porter.
(Baca juga : Bermain Games itu Ada Manfaatnya Lo)
"Pelatihan kami mendorong orang untuk membuat pandangan baru. Ketika mereka melihat makanan yang tidak sehat, mereka berhenti. Banyak skema promosi kesehatan bergantung pada pendidikan dan kemauan yang membutuhkan banyak waktu, staf dan uang, namun permainan kami berpotensi menghindari masalah ini dengan menciptakan alat yang mudah dan gratis bagi keluarga untuk digunakan di rumah," jelasnya.
Penelitian pada tahap awal menyelidiki apakah permainan tersebut dapat mengubah kebiasaan makan dalam jangka panjang, tapi menurut para ahli, hal itu bisa memberi kontribusi yang bermanfaat. Para peneliti menjalankan dua eksperimen dan total lebih dari 200 anak sekolah berusia 4-11 menunjukkan gambar makanan sehat dan tidak sehat. Di samping setiap gambarnya ada gambar kartun, kartun yang senang untuk makanan sehat, dan sedih untuk makanan yang tidak sehat.
(Baca juga : Ini 4 Alasan Membolehkan Anak Main Video Game (dengan Batasan))
Anak-anak harus memukul bilik saat mereka melihat wajah bahagia, dan tidak melakukan apa-apa jika melihat wajah sedih. Mereka tidak diberitahu bahwa permainan itu ada kaitannya dengan makanan sehat atau tidak sehat. Setelah itu, mereka memainkan permainan belanja di mana mereka harus memilih sejumlah makanan dalam satu menit.
"Kami tidak melihat perubahan total untuk memilih pilihan yang sehat, namun ini meningkat dari sekitar 30% makanan yang dipilih menjadi lebih dari 50% pada anak-anak yang melakukan pelatihan otak," kata Lucy. Usia tidak mempengaruhi apakah permainan itu berhasil atau tidak, artinya anak semuda empat tahun pun bisa mendapatkan keuntungan dari game ini.
Penelitian serupa yang dilakukan oleh penulis senior Natalia Lawrence telah menghasilkan sebuah aplikasi yang membantu orang dewasa menghindari makanan yang tidak sehat dan menurunkan berat badan.
(Baca juga : Bermain Pokemon GO Bantu Membangun Ikatan Anak dengan Orangtua)
"Sangat menggembirakan melihat bahwa permainan komputer sederhana ini berpotensi memperbaiki pilihan makanan pada anak kecil maupun orang dewasa," katanya.
"Seperti yang kita semua tahu, sangat penting untuk mendorong kebiasaan makan sehat sejak usia muda. Game ini adalah salah satu cara sederhana dan relatif menyenangkan untuk mencoba memperbaiki keseimbangan makan."
Lucy mengakui bahwa beberapa orang mungkin merasa tidak nyaman dengan hal ini, namun ia menjelaskan: "Bermain game ini bersifat opsional, tidak seperti arus konstan periklanan yang dirancang untuk mencuci otak anak-anak.
Rayakan Hari Ibu dengan Kenyamanan di Senyaman, Studio Yoga dan Meditasi Khusus Wanita Berdesain Modern serta Estetik
Penulis | : | Ida Rosdalina |
Editor | : | Ida Rosdalina |
KOMENTAR