Nakita.id - Saat berpuasa, tubuh mampu mengurangi jumlah kalori sebagai cara yang lebih sehat dan berkelanjutan untuk menurunkan berat badan. Bila kita sangat membatasi kalori saat sedang berpuasa, tubuh akan merasakan kekurangan energi dan memperlambat fungsinya untuk menghemat energi.
Inilah salah satu alasan diet rendah kalori dan puasa tidak sering menimbulkan hasil yang diharapkan, sehingga tidak direkomendasikan. Tubuh akan melawan apa yang dirasakannya sebagai kelaparan dengan memperlambat laju pembakaran kalori.
(Baca juga : Ini Kunci Sukses Menghilangkan Lemak di Perut)
Puasa mengurangi Resting Metabolic Rate (RMR), atau menurunkan tingkat metabolisme, karena memiliki efek negatif pada komposisi tubuh. Akibatnya, ketika berpuasa, tubuh mulai menggunakan otot tanpa lemak untuk energi dan menggunakan lemak untuk menopang tubuh selama kelaparan. Otot menuntut lebih banyak energi, atau kalori untuk bisa dipertahankan daripada lemak. Bila kita kehilangan otot, metabolisme akan melambat dan berat badan juga turun.
Jika bisa bertahan cukup cepat, tubuh mungkin juga mulai menggunakan lebih dari sekadar bisep untuk bahan bakar. Tetapi, National Institute for Diabetes and Digestive and Kidney Disorders mengingatkan bahwa kadar kalori yang kurang dari 800 per hari untuk jangka waktu yang lama dapat menimbulkan bahaya pada fungsi otot jantung. Jantung mungkin akan berkurang ukurannya, yang kemudian menyebabkan nadi yang melambat, irama tak menentu, tekanan darah rendah dan gagal jantung akut.
(Baca juga : Langkah Tepat untuk Hilangkan Lemak di Pinggul)
Ketika berbuka puasa, kita tidak mungkin hanya makan wortel dan dada ayam biasa, tapi sesuatu yang lebih enak seperti pizza atau kue kering. Kita mungkin akan mendapatkan kembali berat badan semula dan berisiko kembali pada kebiasaan makan lama yang tidak sehat serta membuat kita bertambah gemuk.
Saat berpuasa, sebaiknya tetap jaga kadar kalori makan yang berguna bagi pembentukkan energi seperti dada ayam, tahu sutra, kacang merah dan susu supaya tidak lemas. Kurang kalori dalam tubuh bisa berisiko kehilangan gizi, kehilangan otot dan kemunduran metabolik yang serupa dengan efek puasa.
Untuk benar-benar meningkatkan metabolisme selama puasa, lakukan rutinitas latihan-latihan kekuatan sesering mungkin. Hal ini menyebabkan perkembangan otot tanpa lemak, yang memiliki efek langsung pada jumlah kalori yang dibakar setiap hari. Lakukan minimal dua latihan tubuh total per minggu.
(Baca juga : Ternyata, Ini Penyebab Perut Buncit yang Tak Disadari)
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR