nakita.id.- Belum banyak yang tahu bahwa ubi ungu ((Ipomoea batatas) kaya akan karbohidrat kompleks, serat makanan dan beta-karoten (karotenoid provitamin A), serta mengandung kadar mikronutrien yang seimbang. Bukan itu saja, ubi ungu yang bisa dijadikan pewarna makanan jadi ungu juga mengandung nutrisi yang sangat baik untuk menunjang kesehatan tubuh, di antaranya karbohidrat, zinc, kalium, magnesium, tembaga, vitamin C dan E, vitamin B1, mineral, lemak, protein, dan serat kasar. Sekitar 100 gram ubi ungu mengandung vitamin A kurang lebih 7700 mg lebih banyak dari tomat dan buah bit.
Ubi ungu kebanyakan diolah menjadi berbagai jenis makanan yang lezat seperti mi, kue-kue internasional dan tradisional, minuman, kripik, es krim dan lain sebagainya. Ubi ungu ini tidak mengandung lemak sama sekali, sehingga makanan yang dibuat dari bahan ubi ini sangat aman jika dikonsumsi oleh semua kalangan, mulai anak-anak sampai manula.Buat para ibu, ubi ungu baik untuk mencegah penuaan dini, menyamarkan lingkar hitam di sekitar mata dan membuat rambut kusam jadi bersinar.
Untuk lebih jelasnya berikut sejumlah manfaat dari ubi ungu yang meski dikukus atau direbus, tetap akan bermanfaat;
Camilan sehat untuk penderita diabetes. Ubi ungu memiliki tingkat glycemic index atau GL yang lebih rendah dari pada Nasi ataupun Roti. Yang mana GL menandakan cepat maupun lambatnya pada makanan dalam menaikkan konsentrasi gula darah pada tubuh manusia. Maka dengan adanya dampak gula darah yang sangat minim pada Ubi ungu ini, menjadikan makanan ini sebagai pilihan yang baik bagi penderita Diabetes.
Menurunkan tekanan darah tinggi. Menurut para peneliti di Arizona State University, mengonsumsi ubi ungu efektif mengurangi tekanan darah karena mengandung klorogenik, serta menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke pada penderita hipertensi. Sayuran, buah-buahan, atau umbi-umbian berwarna ungu kaya akan antioksidan seperti antosianin, karotenoid, dan asam fenolik. Fungsi antioksidan tersebut ialah mengurangi peradangan kronis yang terkait dengan penyakit jantung dan stroke.
Antikanker. Ubi berwarna seperti ubi ungu memiliki jumlah komponen antikanker yang tinggi. Sekali lagi, ini berkat antosianin yang kerap kali dikaitkan dapat mengurangi risiko kanker. Peneliti juga menemukan jika sianidin dan peonidin (turunan dari antosianin) diduga mampu menghambat pertumbuhan sel-sel kanker. Namun perlu diingat bahwa sifat antikanker tersebut hanya berlaku jika ubi ungu dalam keadaaan segar sebelum diolah. Jika sudah disimpan selama beberapa minggu, khasiat antikanker ubi ungu akan berkurang.
Mengatasi rambut kering. Dengan banyaknya nutrisi yang terkandung dalam ubi ungu, maka akan membuat setiap helai rambut menjadi halus. Ambil satu buah ubi ungu, 1 cangkir yoghurt, 1 sdm madu, dan 1 sdm minyak zaitun atau minyak almond. Haluskan semua bahan sampai halus betul, ratakan pada rambut dan diamkan selama 15 – 20 menit. Bagi yang memiliki rambut sangat kering, dapat ditambahkan dengan 2-3 sdm krim kelapa.
Mencerahkan kulit wajah. Ubi ungu juga dapat dimanfaatkan untuk mencerahkan kulit wajah karena kandungan vitamin A nya yang sangat tinggi. Ubi ungu mentah dapat kita buat menjadi masker wajah, dengan cara memarut dan mengoleskan parutan tersebut ke kulit wajah. Diamkan selama 30-45 menit hingga masker mengering. Setelah itu bilas dengan air bersih dan keringkan dengan handuk.
Mengatasi lingkar hitam mata atau mata panda. Cukup ambil dua potong tipis ubi jalar dan tempelkan di mata. Hal ini karena zat antosianin dalam ubi jalar membantu mengurangi pigmentasi dan memiliki sifat anti-inflamasi, sehingga akan membantu menyingkirkan lingkaran hitam, keriput, dan bengkak mata.
Mencegah penuaan dini. Untuk meremajakan kulit yang kering, ambil satu ubi ungu. Kukus sampai lunak sehingga kulitnya dapat dikupas dengan tangan. Ambil 1 sdm madu, 1 sdm susu, dan 1 sdm air jahe (diblender dari rimpang jahe dan kemudian disaring menggunakan kain halus). Capurkan semua bahan sampai menjadi adonan halus. Pergunakan sebagai masker ke wajah dan leher yang bersih. Diamkan selama 20 – 25 menit lalu bilas dengan air hangat. Masker ini akan membuat kulit wajah menjadi segar, terhidrasi dan mencegah penuaan dini. Sisa masker wajah yang tidak terpakai dapat disimpan dalam lemari es hingga 2 – 3 hari. (*)
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR