Meski mungkin anak berdalih menunggu kita pulang kerja, sehingga ia tidur larut dan sulit bangun pagi, orangtua tetap perlu mendorong anak tidur cukup. Alasannya, sel-sel dalam tubuh kita memperbaharui dan memperbaiki diri saat kita tidur di malam hari, dengan catatan tidurnya cukup dan berkualitas.
“Bayangkan ‘kerugian’ yang dialami anak saat ia kurang tidur, mulai dari bangun uring-uringan, sulit konsentrasi di sekolah, emosi menjadi sensitif, juga tubuh yang rentan penyakit, dan pertumbuhan yang kurang optimal,” papar Ratih.
Memang kita sendiri yang harus pintar-pintar membujuk anak agar ia tidur lebih cepat. Buatlah suasana yang mendukung agar anak dapat tidur lebih cepat, mulai dengan waktu yang lebih awal dari biasanya dan buatlah rutinitas tertentu.
Misalnya, setengah jam sebelum waktu tidur, anak sudah minum susu, sikat gigi, cuci tangan dan kaki, berganti piyama. Kemudian ajak membaca buku cerita atau dongeng tentang masa kecilnya, hingga waktunya tiba, selambatnya pukul 20.00 anak sudah bisa tidur.
Baca juga: Langkah Mudah Membangunkan Si Pra-Sekolah Pada Pagi Hari
Dengan cara seperti ini, anak terbiasa punya ritual sebelum tidur. “Ritual ini membuat anak punya pola kebiasaan dan mind set di kepalanya sudah terbentuk, bahwa ritual tersebut mendorong anak bersiap tidur,” ujar Ratih.
Jadi, anak berpikir demikian, ‘Oh, kalau ibu minta aku minum susu, berarti sudah waktunya tidur.’ Dengan sendirinya, anak pun menyesuaikan diri dan mengerti ini waktunya tidur.
Satu catatan penting dari Ratih, kita harus menjauhkan anak dari gawai atau gadget, games, juga TV pada waktu menjelang anak tidur. Sebab hal ini justru mengaktifkan impuls di otak anak.
Selain itu, buatlah suasana kamar tidur yang nyaman, bersih, dan rapi, serta temperatur kamar yang cukup sejuk, tidak terlalu panas maupun dingin.
Setelah selesai membacakan buku, gantilah penerangan dengan lampu tidur. Suasana yang lebih temaram membuat anak lebih nyaman dan rileks. Terakhir, pastikan anak sudah kenyang sebelum tidur ya, sehingga ia tidak gelisah terbangun tengah malam karena lapar.
Penting diingat bahwa persiapan tidur yang berkualitas akan menciptakan tidur yang berkualitas pula. Anak akan lebih mudah bangun pagi karena tidurnya pun cukup.
Jadi, kunci agar anak bangun pagi justru dimulai dari kebiasaan tidurnya lebih dulu. Setiap langkah kecil dalam membangun kebiasaan tidur anak berpengaruh juga pada kualitas tidur anak, begitu pula dengan kebiasaan bangun paginya. Anak tidur cukup, maka ia akan bangun lebih bugar dan juga gembira.
Baca juga: Manfaat Bangun Pagi
Baca juga: Cara Jitu Membuat Anak Mau Bangun Pagi
Langkah terakhir, siapkan pula segala kebutuhan sekolah anak pada malam sebelumnya. Jikalau kita memilih memasak atau menyiapkan bekal anak pada pagi hari, pastikan kita bisa menyelesaikan persiapan tersebut lebih awal, sehingga saat anak bangun kita fokus dalam urusan siap-siap anak ke sekolah.
Pada akhirnya, kita turut berperan lo, dalam menciptakan ‘drama’ pagi hari di rumah. Jadi, mengapa tidak kita siapkan lebih awal dan rapi agar semua bisa tertangani dengan baik? (*)
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR