Nakita.id - Seorang ibu asal Singapura bernama Joey panik saat melihat bekas merah gigitan kutu di kaki anaknya yang kian hari semakin besar. "Itu tampak seperti gigitan nyamuk biasa dan sepertinya tidak gatal", Joey mengenang pembengkakan di kaki anaknya saat masih berumur 8 bulan.
"Kami pikir itu sama seperti gigitan serangga lainnya, akan sembuh dengan sendirinya," Joey melanjutkan, "Namun ternyata tidak, dan setelah sekitar 2 minggu, kami menyadari bahwa bekas gigitan itu tampak seperti lecet. Namun sepertinya tidak ada cairan di sana.” Jadi, Joey dan suaminya memutuskan untuk menunggu bekas gigitan itu mengering dalam 2 hari ke depan. Tetapi gigitan serangga itu ternyata tidak kunjung hilang.
(Baca juga : 5 Cara Efektif Mengobati Gigitan Serangga pada Bayi)
Saat tidak menunjukkan tanda-tanda akan hilang, Joey kemudian pergi ke dokter keluarga. Dokter kemudian meresepkan krim topikal yang mengandung steroid. Setelah 1 minggu aplikasi, kondisinya masih belum membaik, sehingga sang ibu menghubungi dokter anak di Raffles Medical untuk meminta bantuan.
Pada saat itu, bekas gigitan tersebut mulai tampak seperti pertumbuhan jamur atau bakteri. Jadi dokter meresepkan krim antiseptik dan merekomendasikan untuk mengunjungi spesialis kulit jika obat ini tidak membantu.
Spesialis kulit meresepkan krim berbeda dengan steroid yang lebih kuat, disertai dengan dosis antibiotik. Namun semuanya gagal. "Kami kemudian dirujuk ke dokter bedah anak di rumah sakit yang sama untuk diperiksa, karena saat itu, pertumbuhannya telah membengkak sedikit.
Dokter bedah anak menilai bahwa pasti ada infeksi bakteri di suatu tempat, dan tubuh anak itu mungkin terlalu bereaksi terhadapnya. Maka dokter meresepkan beberapa krim Dermatix untuk perawatan parut. Tidak ada yang berhasil dan bekas gigitan justru terus tumbuh dan membesar.
(Baca juga : Cara Mencegah Gigitan Nyamuk pada Ibu Hamil)
Selama peninjauan ke-3, dokter menyimpulkan bahwa ini pasti Juvenile Xanthogranuloma. "Juvenile xanthogranuloma (JXG) adalah kelainan dermatologis langka yang kebanyakan menyerang bayi di bawah usia satu tahun, namun juga dapat ditemukan pada anak-anak dan orang dewasa yang lebih tua.
Dokter merekomendasikan untuk melakukan operasi pengangkatan pertumbuhan. Namun kedua orang tua memutuskan untuk menunggu sampai anaknya bertambah usai untuk bisa dilakukan pembedahan. "Kami akhirnya berhasil melakukan operasi bulan ini, dan untungnya, ini adalah proses yang mulus," cerita Joey.
Pada hari ke-3 dan seterusnya, si kecil sudah mulai berjalan-jalan. Hasil bedah merupakan potongan yang cukup besar dengan 7 jahitan, dan kelihatannya ada bekas luka, tapi si kecil akan melanjutkan perawatan dengan krim bekas luka.
(Baca juga : 5 Alasan yang Membuat Nyamuk Lebih Menyukai Anak)
"Kami masih mengkaji ulang dengan ahli bedah anak, tapi akhir-akhir ini kami lebih berhati-hati. Kapan pun si kecil mendapat gigitan serangga, kami menggunakan krim gigitan biasa seperti Lucas Paw Paw. Jika pada hari ke 2 tidak membaik, kita lanjutkan dengan krim yang telah diresepkan dokter. " Kini anak laki-lakinya telah berusia 15 bulan dan kondisinya sangat sehat tanpa keluhan penyakit.
Bantu Kurangi Tanda Penuaan Dini, Collagena Hadir Penuhi Kebutuhan Kolagen Sebagai Kunci Awet Muda
Penulis | : | Ida Rosdalina |
Editor | : | Ida Rosdalina |
KOMENTAR