Nakita.id - Novi (35) memiliki kekhawatiran terhadap Daud (38), suami tercintanya. Dengan tinggi badan 169 cm, Daud berbobot hampir 80 kg. Sebagai wanita bekerja yang berjuang dengan kemacetan lalu lintas di Jakarta lima hari seminggu, Novi tidak memiliki banyak waktu untuk mengawasi kebiasaan makan suaminya yang tidak sehat. Selera makan Daud yang besar tidak terpuaskan dengan hanya satu porsi nasi - ia melahap setidaknya dua burger dengan sepiring nasi dan ayam goreng. Kini putra tunggal mereka mulai mengikuti kebiasaan yang tidak sehat ini. “Dulu keduanya terbiasa untuk minum es teh manis setiap makan. Saya setidaknya berhasil mengurangi kebiasaan itu,” aku Novi. “Saya takut putra saya akan menjadi kegemukan atau bahkan lebih buruk, terkena penyakit diabetes.”
Novi dan Daud adalah potret kebanyakan keluarga kelas menengah ke atas di Jakarta yang berjuang untuk mengadopsi gaya hidup sehat. Era digital yang berkembang pesat, ditambah dengan pertumbuhan ekonomi terutama di kalangan kelas menengah, telah meningkatkan daya beli dan mempengaruhi gaya hidup. Hal ini juga membuat prevalensi Penyakit Tidak Menular (PTM) naik dan salah satu di antaranya Diabetes Melitus (DM) yang juga merupakan salah satu penyebab utama kematian di Indonesia. Departemen Kesehatan memperkirakan pada tahun 2030 prevalensi diabetes di Indonesia akan mencapai 21,3 juta orang, sedangkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 menunjukkan prevalensi diabetes kian meningkat hingga mencapai 6,9% dari perkiraan total 176.689.388 orang-orang yang berusia di atas 15 tahun. Dalam rangka Hari Diabetes Nasional pada tanggal 18 April, Philips Healthtech Indonesia sebagai bagian dari Royal Philips ingin meningkatkan kesadaran tentang diabetes dan mendorong hidup sehat sebagai bagian dari tindakan pencegahan.
Diabetes tipe 2, sering disebut sebagai non-insulin-dependent, yang mencakup sekitar 95% dari total pengidap diabetes usia dewasa, juga dapat menyerang kelompok usia yang lebih muda, dan bahkan anak-anak. "Diabetes tipe 2 sangat dipengaruhi oleh gaya hidup. Kebiasaan makan sehat, nutrisi yang tepat, olahraga teratur dan pemeriksaan secara berkala akan membantu mencegah diabetes tipe 2. Disinilah peran dan dukungan keluarga menjadi penting, terutama untuk pencegahan sejak usia dini,” kata dr. Johanes Purwoto, SpPD-KEMD FINASIM, yang saat ini sedang melakukan penelitian dan pemeriksaan gula darah dan kolesterol gratis bagi pekerja kantor di MRCCC Siloam Hospital Semanggi, Jakarta.
Dalam sebuah keluarga, seorang ibu sebagai penjaga gerbang dan pengasuh keluarga dapat membantu pencegahan dini dengan membantu anak tetap aktif setiap harinya serta menjaga asupan makanan serta minuman yang sehat. Ibu membuat makanan sehat yang dapat dinikmati oleh seluruh keluarga dan mengadopsi kebiasaan hidup sehat.
“Di Philips, kami memahami besarnya peranan keluarga, terutama ibu dalam menjaga kesehatan. Karenanya Philips hadir untuk mendukung para ibu melindungi dan memelihara kesehatan keluarganya sejak dari rumah,” tutur Suryo Suwignjo, Presiden Direktur Philips Indonesia. “Kami di Philips berkomitmen untuk mendukung masyarakat di sepanjang rentang sehat (health continuum): mulai dari hidup sehat hingga pencegahan penyakit, diagnosa, penanganan, serta perawatan di rumah. Philips hadir di seluruh tahapan rentang sehat ini.”
Melalui berbagai peralatan dapur inovatif, mulai dari air fryer, juicer, food streamer, sampai blender yang memungkinkan ibu menyiapkan makanan rumahan yang sehat untuk seluruh keluarga dengan cepat dan praktis. Mengomentari ini, Suryo menambahkan, “Philips berkomitmen untuk membuat Indonesia lebih sehat, dan itu dimulai dari rumah.”
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR