Nakita.id - Sering menerapkan gaya hidup tak sehat akan membawa dampak buruk bagi tubuh di masa tua.
Hal itulah yang dialami oleh seorang laki-laki tua di Provinsi Hunan, Tiongkok.
Seorang kakek bermarga Tan berusia 68 tahun, semasa mudanya terlalu sering mengonsumsi minuman keras.
Tan bahkan mulai mengonsumsi minuman keras sejak usia 13 tahun.
BACA JUGA:Ini Potret Rumah Tapasya 'Uttaran', Gemerlap dan Penuh Kemewahan!
Kebiasaan buruk itu tentu menjadi masalah besar bagi Tan setelah ia tak muda lagi.
Tan mengalami pembengkakan parah pada seluruh leher serta pinggangnya.
Dalam sehari, Tan mungkin bisa mengonsumsi hingga 2 kilogram minuman keras, seperti dilansir dari situs Nowlooker.com.
Pada 1997, pembengkakan pada leher Tan mulai terlihat.
Lalu berlanjut pada 2011, pembekakan tersebut kian tebal dan mulai menjangkiti bagian tubuh yang lain.
Namun, Tan nampaknya masih merasa nyaman dengan kondisi kesehatannya, sehingga ia tak segera mengobati penyakitnya.
Sang anak yang justru semakin khawatir dengan kondisi ayah-nya.
BACA JUGA:5 Aktor Tampan Dunia Mengagumi Aishwarya Rai, Ada yang Ngajak Nikah!
Tan kemudian bersedia diperiksa kesehatannya oleh dokter, dan didiagnosi mengalami lipomatosis simetris atau semacam tumor langka.
Penyakit ini hanya terjadi dalam 400 kasus di seluruh dunia dan menyerang lelaki paruh baya, yang memang umumnya gemar mengonsumsi minuman keras.
Penyakit ini bisa membentuk gumpalan lemak tanpa rasa sakit.
Akan tetapi, jika tidak ditangani dengan segera, maka bisa menyerang saluran pernapasan, daerah trakea dan kerongkongan.
"Tan terlalu tua dan tidak cocok untuk dilakukan tindakan operasi, kecuali jika hal itu telah benar-benar menganggu pernapasannya," ujar pihak dokter.
Parahnya, lambat laun kondisi Tan kian menurun.
Ia mulai sering kehabisan nafas, sulit menelan makanan, serta mengalami masalah jantung.
BACA JUGA:Tak Kalah Menawan, 4 Perempuan ini Berhasil Luluhkan Hati Anak Tiri Siti Nurhaliza
Tan kemudian dirawat di rumah sakit Provinsi Hunan pada Februari lalu dengan kondisi yang cukup membaik meski harus dibantu dengan selang pernapasan.
Dokter mangungkapkan bahwa lebih dari 400 kasus yang ada, 200 di antaranya terjadi di Tiongkok.
Penyakit gemar mengonsumsi minuman keras ini pun dikaitkan dengan tekanan hidup masyarakat Tiongkok yang cukup tinggi.
Pentingnya Penanganan yang Tepat, RSIA Bunda Jakarta Miliki Perawatan Khusus untuk Bayi Prematur
Source | : | nowlooker.com. |
Penulis | : | Fairiza Insani Zatika |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR