nakita.id.- Pusar bodong (dari bahasa Jawa artinya menonjol atau menyembul) dalam dunia kedokteran disebut hernia umbilikallis. “Ini semacam hernia tapi terjadi di perut. Sebenarnya tidak terlalu masalah karena akan menutup dengan sendirinya. Tapi banyak orangtua yang takut padahal tak perlu karena ini bentuk hernia yang tidak mengerikan ,” tutur Dr. dr. Najib Advani SpA(K). MMed (Paed), dari Departeman Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM, Divisi Kardiologi Anak.
Bagaimana pusar bayi bisa menjadi bodong? Jadi, saat bayi masih berada dalam rahim, bayi mendapatkan makanan dan nutrisi lewat tali pusat (arteri umbilikalis). Ketika bayi lahir, tali pusat itu dipotong dan masih ada sisanya di pusar. Dalam beberapa minggu sisa tali pusat itu akan mengering sendiri. Namun pada beberapa bayi karena ada kelemahan pada dinding perutnya, maka ada celah atau lubang terbuka yang menyebabkan tali pusatnya keluar. Itulah yang menyebabkan tonjolah di pusar atau bodong. Ibu juga tak perlu kaget, karena saat bayi menangis, bodongnya akan semakin terlihat. Pada saat menangis, bayi akan mengedan sehingga perutnya tampak membesar dan ususnya seperti akan keluar dari pusar. “Secara otomatis lubang pada dinding perut akan mengecil dan lama-lama akan menutup dengan sendirinya kok. Jadi, ibu tidak perlu panik,” jelas Najib.
Baca juga: Penyebab Pusar Bodong
Kapan pusar bodong bisa normal? Menurut Najib bergantung pada diameter lubang pusar tersebut. Semakin kecil diameternya, makin cepat pusar menutup menjadi normal. “Makin besar diameter, makin lama menutupnya. Biasanya di bawah 0,5 centimeter akan menutup sendiri tidak sampai 2 tahun. Kalau diameternya 0,5 sampai 1,5 centimeter akan menutup sampai anak usia 4 tahun. Diameter di atas 2 centimeter akan menutup sampai 6 tahunan."
PENANGANAN HARUS STERIL
Soal penanganan pusar bodong, banyak yang menyarankan agar pusar bayi tidak bodong ditutup dengan koin yang dibalut kain kasa atau kain bersih. Bolehkah tindakan itu? Meski diakui belum terbukti secara ilmiah, namun Najib menganjurkan cara tersebut. “Cara itu aman, yang penting koinnya dicuci bersih, kalau perlu direbus dulu supaya benar-benar steril. Lalu bungkus dengan kain bersih dan tempelkan pada pusar bayi. Agar tidak lepas atau bisa tetap menutup pusar, buatkan ikat pinggangnya. Di pasaran ada yang menjual ikat pinggang khusus buat bayi agar tidak bodong. Tapi membuat sendiri pun sangat bisa, dengan koin itu, gunakan velcrow atau bahan lain yang nyaman agar tidak goyah. Selain dengan koin, bisa juga dengan tutup botol plastik yang ukurannya lebih besar dari pusar bayi karena fungsinya untuk menutup pusar,” ujar Najib yang juga menjelaskan kalau tanpa koin, pusar bodong bayi juga bisa menutup sendiri tapi membutuhkan waktu lebih lama.
Perawatan tali pusat bayi baru lahir tali sangatlah penting, karena di situ ada celah yang bisa menimbulkan infeksi. Cara perawatan tali pusat adalah dengan membersihkannya dengan kasa steril dan alkohol, terutama pada bagian yang dekat dengan dinding perut. Setelah selesai, tutup pusar menggunakan kasa steril. Bila sudah pusar sudah puput, tetap bersihkan bagian pusar ini. Waktu tepat adalah pada saat memandikan bayi, yaitu dengan membersihkannya menggunakan sabun, kemudia keringkan bagian dalam pusarnya agar tidak ada air yang tergenang di dalamnya.
Jangan memegang pusar bayi dalam keadaan tangan kotor. Cuci tangan sebelum merawat bayi. Cium pusar bayi setiap hari untuk mecium aromanya. Bila tercium bau busuk, berarti ada infeksi dan harus segera dibawa ke dokter atau bidan.
TAK PERLU KHAWATIR BERLEBIHAN
Yang penting, ketika mendapati pusar si kecil bodong, Ibu tak perlu takut berlebihan karena lambat laun dinding perut yang bolong akan menutup dengan sendirinya. Selain itu, jangan bandingkan pusar bayi dengan pusar orangtua yang tidak bodong. Seiring perkembangan usia, pusar bodong pun akan kelihatan tidak menonjol karena bertambahnya berat badan anak dan lemak di sekitar perutnya akan menutupi tonjolan.
Untuk tindakan operasi umumnya akan dilihat sesuai kasus. Kalau sampai usia 6 tahun, pusar anak masih bodong dan tampak mengganggu, maka bisa dlakukan tindakan operasi. Tetapi itu pun termasuk operasi kecil. Pemakaian gurita boleh saja, tetapi cukup sampai pusar bayi tertutup. Fungsi gurita sebenarnya sama dengan ikat pinggang bayi agar pusarnya tidak bodong. (*)
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR