Nakita.id - Sistem saraf memegang peranan penting bagi kehidupan manusia, karena berkaitan erat dengan seluruh fungsi organ.
Sistem saraf memungkinkan transfer transmisi sinyal dan informasi dari satu bagian tubuh ke bagian lain.
Kerusakan pada sistem ini tentunya bisa berakibat fatal dan menimbulkan masalah kesehatan.
BACA JUGA : Inilah Orang-orang yang Paling Berisiko Mengidap Tumor Otak
Kerusakan tersebut bisa terjadi karena beberap hal antara lain cidera, penyakit autoimun, dan sebagainya.
Beberapa tanda kerusakannya kadang tak disadari, padahal penting bagi setiap orang untuk mengenalinya.
Berikut tanda-tanda kerusakan yang sebaiknya tidak Moms abaikan.
1. Rasa seperti tertusuk
Sebagian besar dari kita mengalami rasa sakit di tangan dan kaki jika terluka atau menggunakan bagian-bagian tubuh ini terlalu sering dan berlebihan.
Namun, jika Moms mengalami rasa sakit yang tajam, menusuk, membakar di tangan dan kaki, tanpa alasan yang jelas, Moms patut waspadai.
BACA JUGA : 5 Kebiasaan Di Malam Hari Ini Bikin Wajah Keriput dan Tampak Lebih Tua
Hal ini karena bila rasa sakit itu terjadi secara teratur, bisa jadi itu adalah tanda kerusakan saraf.
Keadaan ini dikenal sebagai neuropati perifer.
2. Mati rasa
Jika Moms sering mengalami mati rasa, terutama di tangan dan kaki, bisa jadi merupakan tanda lain kerusakan saraf.
Saraf yang rusak dapat menyebabkan mati rasa, karena sensasi di bagian tubuh tertentu hilang.
Biasanya, tangan dan kaki terpengaruh terlebih dahulu.
Jika kondisi ini tidak diobati, maka mati rasa dapat menyebar ke bagian tubuh lain.
3. Hilangnya keseimbangan
Sering kali ketika sakit atau sangat lelah, kepala mungkin merasa pusing lalu tubuh kehilangan keseimbangan.
Namun, jika Moms merasa telah kehilangan keseimbangan tubuh tanpa alasan dan sering, hal itu bisa menjadi tanda lain kerusakan saraf.
BACA JUGA : 4 Hal Berefek Tidak Baik Bagi Kesehatan Organ Intim Perempuan
Perhatian medis harus segera diperlukan untuk menghindari kecelakaan.
4. Kelemahan otot
Saat sinyal antara otak dan otot terpengaruh, hal itu bisa melemahkan otot tertentu dari waktu ke waktu.
Bahkan melakukan kegiatan sehari-hari seperti berjalan dan bergerak menjadi sulit.
Kelemahan otot juga dapat menyebabkan hilangnya kontrol otot dalam beberapa kasus.
5. Kram
Kram otot masih normal terjadi saat banyak kerja berat, olahraga, atau ketika kita mengalami dehidrasi, selama maksimal 2 hari.
Namun, jika Moms telah mengalami kram otot secara teratur, bersama dengan sensasi geli di otot, hal itu juga bisa menjadi tanda kerusakan saraf.
BACA JUGA : 3 Night Mask Alami Sesuai Jenis Kulit, Bikin Glowing Pagi Hari
6. Denyut jantung tidak normal
Setelah berlari atau berolahraga, saat takut atau gembira, denyut jantung akan naik ke tingkat tertentu.
Hal itu masih normal terjadi, Moms.
Namun, jika Moms mengalami denyut jantung yang tidak normal, bisa jadi hal ini merupakan tanda kerusakan saraf.
Denyut jantung yang dimaksud adalah denyut sangat cepat atau sangat lambat sampai membuat Moms merasa lelah.
7. Pusing
Jika Moms mengalami pusing ringan atau pusing berat tabpa disertai alasan tertentu, Moms patut mewaspadainya.
Ketika tidak ada alasan yang membuat kepala pusing, bisa jadi itu merupakan tanda-tanda kerusakan saraf.
BACA JUGA : Efektif! Bruntusan dan Jerawat Hilang dengan Exfoliating Toner Alami Ini
8. Masalah pencernaan
Saat mengalami masalah pencernaan seperti keasaman, gangguan pencernaan, fluktuasi nafsu makan, mual, biasanya seseorang menghubungkannya dengan masalah di perut atau usus.
Namun, masalah pencernaan juga bisa karena kerusakan saraf.
Hal inj karena saraf tidak menerima sinyal secara efektif dari otak untuk menjalankan fungsinya.
Nah Moms, tanda di atas tentunya tidak berdiri sendiri.
Peka terhadap gejala yang muncul merupakan salah satu langkah untuk mencegah berbagai komplikasi penyakit serius terjadi.
Jadi, jangan lupa untuk selalu berkonsultasi pada dokter bila mengalami berbagai tanda di atas ya.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | boldysky.com |
Penulis | : | Anisyah Kusumawati |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR