Nakita.id - Setiap orangtua ingin memberikan yang terbaik bagi anak-anaknya.
Tak heran, sebagian orangtua kerap kali menerapkan aturan-aturan tertentu untuk kebaikan Si Kecil.
Terutama yang berhubungan dengan kewajiban Si Kecil seperti makan, tidur, belajar dan lain sebagainya.
Namun aturan-aturan tersebut kerap kali tidak konsisten dicontohkan oleh kedua orangtuanya.
Sehingga membuat anak menjadi bingung terhadap aturan itu sendiri.
Berikut beberapa contohnya.
BACA JUGA: Ingin Bayi jadi Anak Cerdas? Lakukan Hal Ini Sembari Menyusuinya Moms
1. Makan
Moms biasanya ingin anak tertib makan sesuai jadwal.
Bila sesuai tidak sesuai maka sang ibu akan "memaksa".
Pasalnya, Moms ingin anak belajar disiplin dan juga mengkhawatirkan kesehatan anak bila terlambat makan.
Sementara Dads cenderung permisif.
Semuanya diserahkan pada anak, mau makan syukur, tidak mau makan juga tak apa-apa.
Toh, anak saatnya lapar dia akan minta makan juga, begitu yang biasanya sang ayah berpikir.
Soal disiplin masih bisa dimaklumi karena masih balita.
Seiring pertambahan umurnya ia akan tertib, juga dalam hal makan.
Lalu bagaimana solusinya?
Tetapkan tujuan mengapa Si Kecil harus makan tepat waktu.
BACA JUGA: Cara Makan Anak Rio Dewanto Ini Membantu Tumbuh Kembang Agar Ia Cerdas
Bila ingin anak bisa belajar disiplin dan teratur pada sejak dini, Si Kecil memang harus makan tepat waktu.
Lakukan dengan konsisten, bila anak ogah makan, cari penyebabnya.
Misalnya bosan dengan menu yang disajikan atau penyajian kurang mengundang selera.
Bila itu kendalanya, lakukan variasi menu, ciptakan suasana menyenangkan, atau pada saat yang sama Moms dan Dads juga makan bersamanya.
2. Tidur
Dads biasanya menetapkan aturan harus ada jam tidur siang.
Sore hari baru boleh main.
Malam belajar dan tidur malam tak boleh larut.
Sebaliknya, Moms tak keberatan jika anak terus bermain seusai sekolah.
Bila memang anak tidak mengantuk mengapa harus dipaksa tidur?
Untuk tidur malam, Moms pun membebaskan asal anak tetap harus bangun pagi agar tak kesiangan masuk sekolah.
BACA JUGA: Hah! Tidur Siang Meningkatkan Risiko Kematian Lebih? Ini Faktanya
Lalu bagaimana solusinya?
Aturan jam tidur siang tetap harus ada.
Pada saat itu anak memang tak boleh bermain.
Kalau ia tidak mengantuk, juga tak apa-apa asalkan tetap berada di kamarnya.
Lakukan aktivitas lain, seperti baca buku sekadar rebahan.
Setidaknya anak belajar konsisten mengikuti aturan yang sudah disepakati.
Soal tidur malam sebaiknya memang tidak terlalu larut dan harus sesuai jam tidur yang sudah ditetapkan, dan saat hari libur tentu tidur larut tak apa-apa.
Intinya, anak tetap bisa mendapat kelonggaran sesuai dengan syarat dan kondisi tertentu.
3. Belajar
Ada yang menetapkan aturan bahwa sore hari anak harus belajar, sedangkan pasangannya menginginkan waktu belajar adalah malam sebelum tidur dan menjelang ujian harus lebih tekun, kalau perlu 1-2 hari sebelum hari H ujian, tak boleh bermain keluar rumah.
Bagaimana solusi soal menentukan jam belajar bagi anak?
Moms dan Dads harus melibatkan anak saat membuat keputusan.
BACA JUGA: Agar Anak Cerdas di Era Digital, Yuk Kenali Metode Belajar STEAM
Minta pendapatnya, kapan waktu yang "enak" baginya harus belajar: sore atau malam.
Kesepakatan itu dijalankan secara konsisten.
Kalau dilanggar anak mesti diberikan konsekuensi (hukuman) yang telah disepakati sebelumnya.
Untuk menghadapi ujian, tak ada salahnya mendorong anak giat belajar.
Dan akan lebih baik jika kedua orangtuanya mendampingi anak belajar.
Source | : | Buku Nakita |
Penulis | : | Nia Lara Sari |
Editor | : | Bayu Probo |
KOMENTAR