Nakita.id - Pertumbuhan adalah proses fisiologis yang kompleks dan biasanya terjadi dari kehidupan janin, bayi, anak usia dini, masa kanak-kanak, dan masa remaja. Proses ini dipengaruhi berbagai faktor pendukung seperti nutrisi, hormon dan genetika. Faktor-faktor tersebut berperan penting dalam perkembangan jaringan dan tulang di seluruh tubuh.
Gangguan pertumbuhan dapat terjadi bila keseimbangan alamiah pertumbuhan terganggu, dan bisa berefek permanen dan merusak jika tidak diobati. Meskipun demikian, kesadaran akan gangguan pertumbuhan di kalangan orang tua masih sangat rendah. Mereka cenderung mengabaikan apa yang berpotensi menjadi kondisi serius dan kronis.
Pertumbuhan seorang anak harus dipantau secara cermat untuk mendeteksi ganguan-gangguan pertumbuhan sejak dini, dan orang tua berperan penting dalam membantu mendukung pertumbuhan optimal anak mereka.
(Baca juga : Masalah Anak Pendek)
Jenis Gangguan Pertumbuhan
Ada beberapa jenis gangguan pertumbuhan. Yang pertama adalah defisiensi hormon pertumbuhan (GHD), yang ditandai dengan ketiadaan atau rendahnya produksi hormon pertumbuhan oleh kelenjar pituitari. Kelenjar pituitari mengeluarkan hormon pertumbuhan, bahan kimia yang terutama bertanggung jawab untuk merangsang pertumbuhan.
GHD bisa dibagi menjadi dua tipe: GHD bawaan dan GHD yang diperoleh. GHD bawaan adalah di mana ada masalah dengan kelenjar pituitari sejak lahir. Bisa jadi kelenjar itu tidak berfungsi dengan baik, kelenjarnya lebih kecil dari biasanya, atau bahkan kelenjar itu sama sekali tidak ada, yang seluruhnya akan mempengaruhi jumlah hormon pertumbuhan yang dihasilkan.
GHD bawaan terjadi pada kira-kira satu dari 4.000 sampai satu dari 10.000 kelahiran. Akuisisi GHD terjadi jika kelenjar pituitari menjadi rusak, misalnya akibat luka traumatis pada otak atau dari kanker.
Gangguan pertumbuhan juga bisa terlihat pada anak-anak yang lahir "kecil untuk usia gestasi" (SGA), di mana bayi lahir dalam ukuran lebih kecil, biasanya kurang dari 2,5 kg pada kondisi kelahiran penuh, dan kemudian gagal "mengejar" pertumbuhan saat mereka mencapai usia empat sampai lima tahun.
Kelainan pertumbuhan lainnya bisa jadi akibat penyakit genetik yang menyebabkan cacat pada pertumbuhan anak, seperti sindrom Turner. Sindrom Turner hanya terjadi pada anak perempuan, di mana mereka hanya memiliki satu kromosom X normal, bukan dua yang biasa (XX). Ini adalah kelainan genetik yang mempengaruhi sekitar satu dari setiap 2.000 bayi perempuan.
(Baca juga : Waspada, Ini Faktor Risiko Pertumbuhan Janin Terhambat)
Faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan
Rekap Perjalanan Bisnis 2024 TikTok, Tokopedia dan ShopTokopedia: Sukses Ciptakan Peluang dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital
Penulis | : | Ida Rosdalina |
Editor | : | Ida Rosdalina |
KOMENTAR