Nakita.id – Seperti yang telah disampaikan pada artikel Bercak Merah Kulit Kehamilan Muda Diwaspadai, Kekurangan Trombosit, Kekurangan trombosit bisa menyebabkan kematian ibu dan janin.
BACA JUGA: Temani Perjuangan Nycta Gina Melahirkan Anak Kedua, Begini Cerita Kinos
Olehkarenanya Moms harus tahu betul apa saja penyebabnya. Karena dengan mengenali penyebabnya bisa menghindarinya.
Nah, berikut ini adalah aneka penyebab ibu hamil mengelami kekurangan trombosit alias Trombocytopenia Purpurae (TP).
Menurut dr. Okky Sofyan, Sp.OG, TP sendiri dibedakan menjadi dua jenis.
Pertama, TP yang diakibatkan oleh beberapa faktor sekunder dan kedua yang idiopatik (tidak diketahui penyebabnya).
Faktor-faktor tersebut di antaranya adalah:
BACA JUGA: April Jasmine Ulang Tahun, Begini Ucapan Romantis dari Ustadz Solmed
Keracunan (eklamsia)
Ditandai dengan tekanan darah yang meningkat (130/90 mmHg), bengkak (edema) pada mata kaki dan ada protein dalam urin/air kencing.
Munculnya gejala ini pada kehamilan 20 minggu sudah dapat dipakai untuk mendiagnosis adanya preeklamsia.
Bila tergolong parah, akan terjadi gangguan pertumbuhan pada janin (janin menjadi kecil dibanding umur kehamilannya).
BACA JUGA: Ingin Tahu Kelamin Bayi yang Dikandung Sejak Hamil Muda? Ini Caranya
Pada ibu muncul gangguan berupa penglihatan kabur, sakit kepala hebat, nyeri ulu hati disertai muntah-muntah, atau tekanan darah tinggi (160/110 mmmg), kadang disertai kejang-kejang.
Perlu dicatat, eklamsia berat juga bisa menyerang semua organ tubuh, termasuk hati.
Padahal hati merupakan organ tubuh tempat trombosit diproduksi.
Jika fungsi hati rusak, otomatis produksi trombosit pun akan mengalami gangguan atau bahkan tidak bisa diproduksi lagi.
Cara mengatasi eklamsia tak lain dengan cara menurunkan tekanan darah.
Salah satunya dengan menjalani pola hidup sehat.
BACA JUGA: Anak Ikut Dibully dan Dihujat, Okie Agustina Akan Melaporkan Penghujat ke Polisi
Obat-obatan penurun tekanan darah kadang diperlukan agar fungsi hati bisa pulih kembali.
Lepasnya plasenta (solusio plasenta)
Lepasnya plasenta sebelum waktunya akan menyebabkan perlukaan.
Sebagai keping pembeku darah, trombosit pun mencoba menutupi luka tersebut.
Banyaknya darah yang keluar dan besarnya luka membuat kadar trombosit dalam tubuh menurun drastis.
BACA JUGA: Masih Mirip Gadis di Usia 51 Tahun, Berikut ini Potretnya Saat Muda
Tindakan yang umum dilakukan adalah melakukan tindakan sesar agar perdarahan bisa dihentikan dan ini berarti menyelamatkan nyawa ibu.
Infeksi Berat
Salah satu bentuk infeksi berat yang lazim menyerang adalah sepsis.
Infeksi akibat masuknya bakteri ke dalam aliran darah juga berpeluang menyerang hati. Di saat yang sama, kekebalan tubuh akan menurun drastis.
Jika gangguannya tergolong ringan, tindakan operasi atau pembedahan memang bisa dilakukan. Atau pemberian obat-obatan yang bisa mengenyahkan bakteri tersebut.
Jika gangguannya sudah berat, umumnya baik si ibu maupun janinnya sudah tidak bisa diselamatkan.
BACA JUGA: Bukan Akademik, Orangtua Perlu Ajarkan Ini Agar Anak Tumbuh Cerdas
Radiasi
Penderita TP akibat radiasi umumnya bekerja di pabrik kimia ataupun reaktor nuklir.
Bocornya reaktor atau rusaknya tabung berbahan kimia membuat tubuh begitu mudah terpapar oleh zat-zat beracun yang sangat berbahaya.
Bahkan beberapa zat beracun tersebut disinyalir dapat menyebabkan gangguan produksi trombosit, hingga tubuh akan kekurangan suplai trombosit.
Hanya saja gangguan semacam ini umumnya bersifat temporer. Artinya, setelah orang itu berada jauh dari daerah paparan radiasi, kadar trombositnya akan bisa normal kembali.
Jadi, satu-satunya jalan untuk mengatasinya memang dengan menjauhkan penderita dari sumber radiasi.
BACA JUGA: Bukan Barang, Hadiah Tak Ternilai Ini yang Akan Diterima Meghan Saat Menikah
Gangguan kronis
ITP atau Idiopathic Trombocytopenia Purpure (ITP) adalah gangguan darah yang kronis.
Sayangnya, sampai saat ini penyebab ITP belum diketahui, apakah karena virus, bersifat genetik, atau disebabkan hal lain.
Itulah sebabnya, nama gangguan trombosit ini diawali dengan Idiopathic yang berarti "tidak diketahui".
BACA JUGA: Bak Drama, Kekasih Perempuan Ini Ternyata Anak Kandung Orangtuanya
Berangkat dari sini, ITP digolongkan dalam penyakit autoimun, dimana sistem imunitas/kekebalan tubuh justru merusak jaringan tubuh sendiri.
Dalam hal ini, yang diserang adalah trombosit, hingga kadar trombosit penderita ITP relatif rendah.
Toys Kingdom dan MilkLife Wujudkan Senyum Anak Negeri untuk Anak-anak di Desa Mbuit
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR