Nakita.id - Seorang ibu muda yang mengira telah memiliki "baby blues" ini telah mengungkapkan bagaimana perjuangannya melawan psikosis. Ia ingin bunuh diri, mendengar suara-suara kemarahan dan berhalusinasi tentang menenggelamkan bayinya.
Kirsten Hay, (23), dari Dundee, telah melakukan percobaan bunuh diri kali setelah melahirkan Oscar Stewart.
Ketika Kirsten mengetahui bahwa dirinya hamil 12 minggu pada usia 19 tahun, ia belum siap dan memutuskan untuk aborsi. Namun prosedurnya gagal.
Setelah menyadari bahwa janin yang dikandungnya merupakan "pemberian dari Tuhan", ia memutuskan untuk menjaga bayinya selama kehamilan. Namun, ia mulai mendengar suara-suara yang mengatakan bahwa dirinya "tidak berharga" dan "pembunuh bayi".
(Baca juga : Daftar Makanan untuk Mengatasi Baby Blues)
Ibu Kirsten mengklaim bahwa anaknya bahkan tidak ingat saat-saat melahirkan bayinya pada Februari 2014 dan kemudian menolak untuk menggendong bayi yang baru lahir tersebut saat diserahkan pada Kirsten.
Selama tujuh bulan berikutnya, Kirsten mengalami depresi berat, sehingga ingin bunuh diri dan mulai mengalami mimpi dan halusinasi yang jelas tentang melompat dari tebing dan jembatan sambil menggendong Oscar di dalam air.
Kirsten mengungkapkan, "Sekitar 34 minggu, saya menjalani persalinan dini. Saya mengalami kram dan mulai berdarah, jadi saya dibawa ke rumah sakit. Para dokter berhasil menghentikan bayinya agar tidak cepat lahir, tapi saya ingat saat itulah saya mulai mendengar suara-suara.”
(Baca juga : Mengatasi Baby Blues Agar Tidak Merusak Keharmonisan Mama dan Papa)
Suara itu mengatakan bahwa saya adalah ibu yang buruk dan semua ini tidak akan terjadi jika saya tidak mencoba melakukan aborsi. "Mereka bilang saya tidak berharga dan egois. Itu mengerikan. Ketika saya melahirkan lagi beberapa minggu kemudian, saya ingat pergi ke rumah sakit tapi sisanya tidak ingat.”
”Satu-satunya hal yang saya ingat tentang melahirkan adalah suara yang mengatakan bahwa bayi itu akan lahir mati karena saya tidak mencintainya dan saya tidak menginginkannya.”
Lalu, bidan saat itu mencoba meletakkan bayinya ke dada Kirsten untuk kontak kulit dan ia malah berpaling dan berkata agar ibunya saja yang menggendongnya. ”Ketika sampai di bangsal bayi, saya ingat ia menangis dan saya membencinya.”
Kirsten mengaku sama sekali tidak merasakan ikatan dengan bayinya. Saat Oscar dan Kirsten sampai di rumah, keadaan terus memburuk. Oscar selalu dirawat dengan baik dan sehat, tetapi Kirsten tidak senang berada di dekatnya.
”Kadang saya hanya menatapnya dan berpikir dalam hati, 'Bagaimana Anda menciptakan manusia kecil yang cantik dan sempurna ini, tapi Anda sama sekali tidak merasakan apa-apa terhadapnya?'"
(Baca juga : Persiapan Agar Tidak Mengalami Baby Blues Usai Melahirkan)
Kirsten didiagnosis dengan psikosis pascapersalinan dan mulai menjalankan perawatan pertama kalinya pada September 2014, kemudian pada bulan Februari 2015 saat ia berhenti minum antidepresan dan obat anti-psikotiknya.
Setelah perjuangan selama tiga tahun dengan penyakit yang mengerikan itu, Kirsten telah sembuh total dan membentuk ikatan yang luar biasa dengan anak laki-lakinya, Oscar.
"Lalu ia (Oscar) mulai memanggil saya mama dan berkata ”Aku mencintaimu” sepanjang waktu. Ia adalah anak saya dan saya benar-benar mencintainya. ”
Kirsten menambahkan, ”Sekarang kita melakukan semuanya bersama, entah itu pergi ke taman atau berenang, menonton DVD sambil ngemil, kita selalu menyukai sesuatu.” Ia juga memberi pesan bagi setiap ibu agar selalu membicarakan hal-hal yang terkait dengan baby blues kepada orang lain, jangan disembunyikan sendiri.
Gift The Superpower of Play Bersama Karakter Terbaru dari Lego Brand, Cataclaws
Penulis | : | Ida Rosdalina |
Editor | : | Ida Rosdalina |
KOMENTAR