Nakita.id - Bibir sumbing sebetulnya terbentuk akibat bayi tidak memiliki langit-langit di dalam rongga mulutnya. Akibatnya, gusi bagian depan dan bibirnya memiliki celah signifikan yang disebut sumbing.
Kondisi yang sering disebut sebagai cacat lahir ini umum terjadi saat bayi sedang berkembang di dalam rahim. Selama minggu ke-6 hingga minggu ke-10 kehamilan, tulang dan jaringan rahang atas, hidung, dan mulut bayi biasanya bersatu membentuk langit-langit mulut dan bibir bagian atas. Jika ini tidak terjadi dengan benar, bayi bisa lahir dengan bibir sumbing.
(Baca juga : Ini Penyebab Bibir Sumbing pada Anak yang Perlu Diketahui)
Bibir sumbing bisa berupa unilateral atau bilateral. Bibir sumbing unilateral, celah hanya berada di sisi lubang hidung dan bisa meluas ke hidung. Sementara, bibir sumbing bilateral memiliki celah di kedua sisi bibir, dan mungkin juga memiliki perpecahan yang ada di dalam di bibir yang meluas ke kedua lubang hidung.
Penyebab Bibir Sumbing
Dokter tidak selalu tahu persis mengapa bayi dapat mengembangkan bibir sumbing. Mereka percaya bahwa hal itu kemungkinan kombinasi dari dua hal:
Faktor gen, baik dari ibu maupun ayah bisa menularkan gen yang menyebabkan bibir sumbing. Kedua, faktor lingkungan (pengaruh luar).
Ibu hamil yang mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti obat-obatan untuk mengendalikan kejang akan lebih cenderung memiliki bayi dengan bibir sumbing. Obat jerawat, arthritis, dan obat lainnya dipercaya berperan menyebabkan bayi terlahir dengan kondisi bibir cacat. Ibu yang bersentuhan dengan bahan kimia tertentu juga mungkin memiliki bayi dengan kondisi ini.
(Baca juga : Mengharukan, Bayi 7 Bulan dengan Bibir Sumbing Ini Sudah Bisa Tersenyum)
Selain dua faktor itu, bayi yang tidak mendapatkan nutrisi yang tepat selama kehamilan dapat meningkatkan risiko kelahiran dengan bibir sumbing. Itu sebabnya penting bagi ibu untuk mendapatkan vitamin seperti asam folat. Hindari rokok, penggunaan narkoba dan alkohol selama kehamilan.
Pencegahan
Misalnya, setelah bayi lahir dengan bibir sumbing, orangtua menjadi sangat khawatir akan kemungkinan memiliki anak lain dengan kondisi yang sama. Sementara banyak kasus bibir sumbing yang tidak dapat dicegah. Untuk itu, pertimbangkan langkah-langkah ini untuk meningkatkan pemahaman orangtua atau menurunkan risiko:
(Baca juga : Mengapa Ibu Hamil Perlu Melakukan USG 4 Dimensi)
Pentingnya Penanganan yang Tepat, RSIA Bunda Jakarta Miliki Perawatan Khusus untuk Bayi Prematur
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR