Nakita.id - Sebagai orang tua, kita mungkin terlalu khawatir jika anak mulai bermain kotor-kotoran, sehingga secara refleks, kita akan coba menahannya atau cepat-cepat membersihkan seluruh kotoran yang menempel pada baju dan di badannya.
Tapi terlalu membersihkan lingkungan mereka justru memunculkan lebih banyak bahaya ketimbang manfaat. Memapar anak-anak dengan berbagai mikroba yang ada di luar rumah akan membuat sistem kekebalan mereka lebih kuat.
(Baca juga : Anak Bermain Kotor Lebih Sehat, Apa Alasannya)
Sebuah penelitian mengekspos, anak-anak yang dibebaskan bermain di alam terbuka akan memberikannya sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat dan lebih baik. Hal ini dituturkan langsung oleh Profesor Jack Gilbert, rekan penulis buku yang berjudul Dirt is Good: The Advantage of Germs for Your Child's Developing Immune System.
Memang, Profesor Jack dan beberapa orangtua mengklaim bahwa kecanduan kita terhadap gaya hidup yang berbasis indoor atau di luar ruangan dan tidak bersih akan melemahkan pertahanan anak-anak kita terhadap penyakit.
"Kebanyakan orang tua menganggap bahwa semua kuman itu buruk, tapi itu tidak benar. Sebagian besar hanya akan merangsang sistem kekebalan tubuh Anda dan membuat Anda lebih kuat," kata Prof Gilbert kepada The Independent.
(Baca juga : Biarkan Anak Bermain Kotor, Ini Alasannya)
"Mensterilisasi rumah seperti yang dilakukan pada rumah sakit dapat menyebabkan anak Anda memiliki sistem kekebalan tubuh yang sangat sensitif, sehingga membiarkan mereka mudah terserang alergi dan asma, bahkan masalah perkembangan saraf."
Para ilmuwan percaya, bahwa tanpa terpapar kotoran dan kuman di awal kehidupan, sistem kekebalan tubuh tidak belajar mengendalikan reaksinya sehari-hari seperti debu dan serbuk sari yang berasal dari tanaman. Akibatnya, anak mudah terkena alergi dan penyakit lainnya.
Jangan khawatir tentang anak yang senang bermain becek-becekan lumpur atau paparan dari hewan peliharaan. Ketika anak-anak bermain di kebun dengan lumpur, tidak perlu segera mensterilkan tangan atau wajah mereka, menurut Prof Gilbert, yang juga seorang Direktur Microbiome Center di Universitas Chicago.
(Baca juga : Suasana Rumah yang Mendorong Anak Jadi Kreatif)
Namun, ia memperingatkan setiap orangtua untuk memasak dan mengelola daging dengan hati-hati, karena mengandung banyak patogen, sumber pembawa penyakit.
Menurut Prof Gilbert, sistem kekebalan tubuh anak pada zaman terdahulu lebih kuat dibandingkan anak saat ini. Ini karena anak-anak terdahulu memiliki sikap lebih santai terhadap kuman dan tubuh mereka diperkuat oleh banyak interaksi mikroba.
Penelitiannya pada tahun 2016 menemukan, tingkat asma yang dialami anak-anak yang tinggal di peternakan kecil, yang umumnya kaya akan kehadiran mikroba jauh lebih rendah.
"Kini, bila tidak cukup, sistem kekebalan tubuh mulai menua, yang dapat meningkatkan kemungkinan respons alergi," lanjutnya.
Hindari menggunakan pembersih tangan dan pilih makanan fermentasi. Pembersih tangan lebih merusak kesehatan anak daripada air sabun. Orangtua juga harus memberikan anak mereka makanan yang lebih beragam yang mengandung bakteri.
(Baca juga : Asah Motorik Halus Anak Lewat Permainan)
Mikroflora yang hidup dalam makanan fermentasi menciptakan lapisan pelindung di usus dan melindunginya dari faktor patogen, seperti salmonella dan E.coli. Makanan fermentasi termasuk acar, miso, tempe, natto dan kimchi.
Prof Gilbert juga mengatakan bahwa peraturan lima detik adalah mitos. Ketika kita menjatuhkan sepotong roti panggang yang baru saja dipanggang di lantai, sebenarnya dibutuhkan milidetik bagi mikroba untuk bisa berkembang.
Mulai sekarang, biarkan anak lebih sering bermain di alam terbuka dan mengeksplorasi dunianya yang lebih luas agar tubuhnya tidak mudah sakit ya, Bu?
Penulis | : | Ida Rosdalina |
Editor | : | Ida Rosdalina |
KOMENTAR