Nakita.id - Bayi prematur memiliki kondisi kesehatan yang rentan dan mudah sekali sakit, sehingga bila kondisinya tidak diatasi dengan cepat dan tepat, bayi yang lahir prematur tidak mampu bertahan hidup lebih lama.
Bayi perempuan bernama Poppy Wicks hanya memiliki berat badan 0.36 kilogram saat dilahirkan, kakinya sangat kecil dan lengannya meringkuk sehingga dengan mudah masuk ke telapak tangan orang dewasa.
(Baca juga : 5 Penyebab Bayi Prematur)
Hannah Wicks dan suaminya Steve McSween, keduanya berasal dari Bristol, diberitahu bahwa kemungkinan Poppy bisa bertahan hidup selama berada di dalam kandungan sangatlah kecil.
Baru di usia ke-18 minggu, dokter memperingatkan, bayi ini akan mati pada kehamilan bulan berikutnya karena tidak ada tanda-tanda pertumbuhan. Karena merasa tidak ada harapan, Hannah sudah sempat membeli mainan kelinci kecil untuk menemani jasad bayinya sehingga tidak sendirian di peti jenazah.
Pasangan itu juga mencoba menjelaskan pada Oliver, anak laki-laki pertamanya yang berusia lima tahun, bahwa ia mungkin tidak akan pernah bertemu dengannya. Para ahli medis telah memperkirakan kelahiran Poppy yang jatuh pada 9 Maret, hanya seminggu sebelum batas aborsi dilakukan, dan kembali ke rumah.
(Baca juga : Pentingkah Suplemen DHA untuk Bayi Prematur)
Hannah memberi tahu Mirror, “Poppy benar-benar bayi ajaib kami. Ia dapat melawan segala rintangan. Tapi ia berhasil. Kami tidak pernah putus asa, tapi kami selalu siap menghadapi yang terburuk, bahwa Poppy tidak akan bertahan.”
Ajaibnya, kini Baby Poppy sudah bertambah berat badan menjadi 1.9 kilogram untuk bayi yang baru lahir secara prematur. Selain itu, Poppy sempat mengidap sepsis saat berusia enam minggu dan masih memerlukan bantuan oksigen.
Ia juga berisiko tinggi terkena cerebral palsy dan komplikasi lainnya. Namun, orang tuanya cukup senang karena Poppy sempat dilahirkan walaupun mereka telah mempersiapkan kematian anak keduanya ini. Bahkan, mereka sudah memilih tempat pemakaman dan merencanakan pemakaman.
(Baca juga : Riset: Bayi Prematur Mampu Berprestasi Baik di Sekolah)
"Kami tidak akan menyerah padanya," kata Steve, saat ia membungkus Poppy dengan selimut wol buatan tangannya.
Penulis | : | Ida Rosdalina |
Editor | : | Ida Rosdalina |
KOMENTAR