Nakita.id - Korban bully bisa dilatarbelakangi oleh berbagai alasan, entah itu dari bentuk fisik, perilaku, hingga keisengan belaka. Namun, beberapa orang dibully karena alasan bentuh tubuhnya yang gemuk. Hal inilah yang membuat Lee, perempuan asal Malaysia merasa frustasi.
Selama ini ia telah menerima bully-an secara verbal karena memiliki tubuh gemuk dan sempat dianggap tidak pantas bersanding dengan suaminya sendiri yang memiliki wajah tampan.
Perempuan berusia 38 tahun ini pernah memiliki berat tubuh sebesar 106 kilogram. Bahkan, beberapa orang asing sempat salah mengira bahwa ia adalah ibu dari suaminya sendiri.
(Baca juga : Riset : Ibu Gemuk Lebih Bahagia Daripada Ibu Kurus)
Orang-orang mengatakan, "Apakah dia anakmu?"
Tak hanya itu, Lee lama-lama juga merasa sadar bahwa obesitas yang ia alami membuatnya mudah kehabisan nafas. Ia juga kesulitan saat harus berjongkok di toilet.
"Aku sudah mencoba menurunkan berat badanku selama 10 tahun, tapi aku tidak punya ketangguhan. Aku minum suplemen pembakar lemak untuk menurunkan secara cepat, tapi tubuhku berubah drastis setelahnya,” ungkap Lee.
(Baca juga : Gemuk tapi Sehat Bisa Saja, Asal)
Ia mengaku, setelah mencoba suplemen tersebut, berat badannya malah meningkat drastis hingga melebihi 100 kilogram. Namun sayang, berat badannya cenderung naik turun tapi tak juga kurus.
Termotivasi dari ejekan kasar dan kondisi kesehatannya, Lee akhirnya berjuang keras menurunkan berat badannya hingga mencapai 42 kilogram dalam 1 tahun. Ini diperoleh dari pola hidup sehat yang secara rutin ia terapkan.
"Aku memasukkan makanan yang aku suka ke menu dietku. Aku suka oat, jadi aku mengganti nasi dengan oat. Meski pada dasarnya aku tak suka olahraga, tapi aku suka mendengarkan musik sambil berlari santai," jelasnya.
Ia juga mengurangi makanan bertepung dan es krim.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR