Stop Memberikan Saus Tomat Pada Anak, Ini Alasannya, Bu!

Nakita.id - Untuk beberapa anak, menambahkan saus pada makanan seperti roti bakar, salad, kentang goreng hingga burger menjadi penambah rasa dan nafsu makan.

Tapi, apakah penggunaan saus pada makanan anak berbahaya?

Mungkin saja orangtua mengira bahwa saus-saus botol yang dijual di pasaran mengandung tomat, yang diketahui memiliki nutrisi tinggi.

Tapi, jangan biarkan anak-anak terlalu banyak mengonsumsi saus.

Saus tomat menyebabkan beberapa masalah kesehatan dalam penggunaan atau konsumsi jangka panjang. Berikut beberapa faktanya!

(Baca juga : Daftar Makanan yang Perlu Dihindari Si Kecil)

1# Mengandung Gula

Dalam satu botol saus terdapat kandungan gula sebesar 25%.

Karena dianggap terlalu banyak inilah, anak tidak diperbolehkan makan terlalu banyak.

Untuk mendapatkan nutrisi gula, Ibu bisa memberikan madu, kurma, dan buah-buahan segar.

Anak mungkin sudah terlanjur suka dengan rasanya, sehingga inilah yang membuatnya ketagihan.

Tapi, akan lebih baik kita sebagai ibunya untuk mengingatkan serta membatasi asupannya.

2# Mengandung Sodium

Terlalu banyak kandungan sodium di dalam botol saus tomat juga berdampak buruk bagi kesehatan si kecil.

Kelebihan sodium dalam tubuh anak dapat mengakibatkan munculnya penyakit-penyakit serius, seperti tekanan darah tinggi, bengkak di bagian tubuh tertentu, dehidrasi hingga gangguan pencernaan.

(Baca juga : Jenis Makanan yang Perlu Dihindari Sebelum Anak Berusia 1 Tahun)

3# Sirup Jagung Fruktosa Tinggi

Sebagian besar saus tomat mengandung sirup jagung fruktosa tinggi yang bertanggung jawab atas risiko diabetes dan obesitas tinggi.

Selain itu, anak-anak dapat mengembangkan risiko beberapa penyakit lain jika terus menerus mengonsumsinya dalam jangka waktu lama.

Intinya, saus tomat tidak sehat bila dikonsumsi anak, terlebih jika diberikan terlalu sering.

Mungkin, sesekali anak boleh mengonsumsi makanan yang diberikan saus tomat agar makan anak lebih berselera.

(Baca juga : 4 Jenis Makanan yang Tidak Baik untuk Kesehatan Anak)

PROMOTED CONTENT