Nakita.id - Tahukah Ibu, sekitar separuh dari kasus keracunan yang dilaporkan di Amerika Serikat ternyata terjadi pada anak-anak berusia di bawah 6 tahun? Menurut American Association of Poison Control Centers, sebagian kejadian keracunan ini terjadi karena anak tidak sengaja menelan obat-obatan dan produk pembersih rumah tangga yang mengandung zat kimia berbahaya.
"Delapan dari sepuluh sambungan telepon ke pusat pengendalian racun melaporkan, kasus keracunan ini terjadi di rumah," kata Dr. Cyrus Rangan, pakar dari Children's Hospital Los Angeles.
Bila Ibu berpikir, selama kemasan obat sudah tertutup rapat maka anak-anak tidak akan bisa membukanya, Ibu keliru. Karena anak ternyata tetap bisa membuka botol meski sudah didesain seaman mungkin.
"Untuk memastikan keamanannya, orangtua perlu memahami cara penyimpanan obat dan produk pembersih yang aman di rumah," kata Rangan, yang juga Asisten Direktur Medis dari California Poison Control System.
Seperti inilah cara penyimpanan obat yang tepat:
* Simpan semua obat dan produk pembersih rumah tangga di lemari yang tinggi, sehingga sulit terlihat dan dijangkau oleh anak-anak.
* Ketika Ibu sedang memberikan obat untuk si Kecil, hindari meninggalkan botol obat atau bungkus puyer untuk dosis pemberian berikutnya di atas meja. Dalam sekejap anak sudah bisa mengambil dan memakannya tanpa pengawasan Ibu.
* Jika Ibu harus melakukan sesuatu saat akan memberikan obat, misalnya menjawab telepon, pastikan obat terletak di tempat yang tidak terjangkau, atau ajak anak untuk menjauhi posisi obat di meja.
* Pastikan botol sudah ditutup rapat setelah Ibu memberikan obat, lalu kembalikan lagi ke lemari. Begitu juga dengan produk pembersih rumah tangga.
* Saat rumah sedang kedatangan tamu, mintalah ia untuk menyimpan obat-obatannya di tempat yang sulit diakses oleh anak, misalnya di rak lemari teratas atau di laci yang dikunci. Jangan biarkan obat-obatan tersebut tersimpan di dalam tas, dompet, boks pil, atau kantung jaket. Anak bisa mengaksesnya dengan mudah dan ini bisa berbahaya.
* Hindari memindahkan obat pribadi Ibu atau Ayah ke boks pil yang berisi beberapa kompartemen sesuai hari. "Jika obat ini sampai termakan oleh anak, sulit bagi dokter untuk mengidentifikasikan jenis obat apa yang tertelan dan tindakan apa yang harus dilakukan," kata Rangan.
Yang tidak kalah penting, orangtua juga perlu mengedukasi anak tentang obat dan kegunaannya. "Sebaiknya jangan berkata pada anak bahwa obat itu adalah permen atau sirup. Obat adalah obat, permen adalah permen," kata Rangan.
Jadi, anak tidak akan tertarik untuk mencoba "permen" dan "sirup" itu saat Ibu sedang lengah atau tidak di rumah.
Penulis | : | Dini Felicitas |
Editor | : | Dini Felicitas |
KOMENTAR