Nakita.id - Menunggu kelahiran anak pertama adalah saat-saat paling mendebarkan sekaligus yang paling menyenangkan.
Baik calon ayah atau ibu dipenuhi emosi mulai dari harapan-harapan positif hingga berbagai kecemasan lainnya.
Setelah kita sah menjadi orangtua, maka secara sadar kita pun tahu bahwa kehidupan kita akan berubah 180 derajat dari sebelumnya.
Selain itu, bagaimana cara kita berinteraksi sebagai pasangan dan memandang anggota keluarga sendiri akan tampak sangat berbeda.
(Baca juga : Yuk, Ubah Rumah Jadi Lingkungan Ramah Bayi)
Psikolog Klinis Seema Hingorrany berikan 7 tip apa saja yang perlu dilakukan calon orangtua.
1) Hubungan dengan diri sendiri: Hal ini menjadi yang utama, di mana segala sesuatu yang berhubungan dengan diri sendiri akan menjadi sangat berubah.
Kita sebagai ibu nantinya menjadi pribadi yang lebih dewasa dan bertanggung jawab. Selain itu, kebebasan yang selama ini kita miliki akan dibatasi, sehingga waktu kita pun tak banyak dihabiskan untuk diri sendiri.
Kita jadi sepenuhnya bertanggung jawab merawat dan membesarkan anak. Bagi ibu baru khususnya, penampakkan tubuh akan berubah seiring dengan perubahan berat badan nantinya. Jadi tanyakan pada diri sendiri, apakah kita telah siap untuk itu, dan masuk untuk konseling pra-kehamilan.
(Baca juga : Syarat Bila Orangtua Hendak Mengadopsi Anak)
2) Hubungan dengan pasangan: Sejak awal kehamilan, ada kemungkinan gairah seksual perempuan sedikit meredup. Hal ini akibat ibu hamil yang kerap mudah lelah serta terjadi ledakan hormon yang tak menentu, yang membuat perempuan jadi lebih sensitif.
Setelah melahirkan, depresi pascamelahirkan juga biasa terjadi, jadi ibu harus berhati-hati dan sadar diri.
Kesalahan umum yang sering dilakukan perempuan adalah fokus berlebihan pada yang baru lahir, dan mengabaikan sang suami dalam prosesnya.
Di situasi ini, laki-laki perlu bersikap empati terhadap istri saat tubuhnya berubah.
(Baca juga : Yang Perlu Orang Tua Ketahui Sebelum Merencanakan Anak Kedua)
3) Dinamika keluarga: Setelah kelahiran anak pertama, terkadang kita sering menganggap saudara ipar atau ibu mertua tampaknya tidak penting.
Kita secara tiba-tiba tidak punya waktu untuk mengunjungi saudara sendiri juga.
Karena nyatanya ini adalah benar, maka kita diharapkan tidak terlalu sensitif menghadapi perkataan anggota keluarga lain bahwa kita tidak punya cukup waktu.
4) Persamaan tempat kerja: Banyak perempuan yang terbiasa bekerja merasa kesulitan dalam hal mengatasi cuti melahirkan. Ada perasaan bahwa nantinya rekan kerja akan memiliki jenjang karir yang lebih baik dari kita dan sebagainya.
Tapi itu hanyalah sebuah fase sementara. Percayalah pada diri sendiri. Sementara itu, setelah melahirkan, laki-laki sebagai kepala keluarga juga perlu meluangkan waktu berjam-jam untuk mengantarkan istri ke dokter anak atau melakukan banyak tugas, yang mungkin menghalangi kerja Anda. Bersiaplah untuk itu dan belajarlah menyesuaikan jadwal yang berubah drastis.
5) Perubahan tubuh: Perempuan dihadapkan dengan banyak pertanyaan setelah melahirkan. Haruskah saya berkonsultasi dengan ahli gizi? Haruskah saya mendapatkan sedot lemak? Namun, semua itu bisa menunggu, setidaknya sampai saat kita tak lagi memberikan ASI eksklusif.
Jangan bersikap tidak realistis, dan nikmati prosesnya. Berat badan itu alami! Seringkali, laki-laki juga bertambah berat badan selama atau setelah kehamilan istri, karena selama kehamilan, baik istri dan suami, keduanya akan terlalu sering melahap makanan.
(Baca juga : Yang Harus Dilakukan Orang tua Jika Anak Tersengat Listrik)
6) Keuangan: Merawat anak memang butuh banyak biaya, entah itu digunakan untuk menggaji pembantu rumah tangga, pendidikan anak, kesehatan, dan lain sebagainya.
Idealnya, pasangan harus duduk berdua dan berkomunikasi terlebih dahulu dan mencari tahu harapan dan anggaran di masa depan.
7) Masalah keintiman: Dinamika hubungan di tempat tidur mungkin juga akan terasa berbeda. Entah itu anak menangis di tengah malam, atau merasa terlalu lelah setelah seharian bercinta. Selain itu, penampakan tubuh sang istri juga bisa memainkan faktor.
Pada saat seperti ini, bahkan hal-hal mendasar seperti memeluk dan mencium bisa memastikan bahwa ikatan antara pasangan tidak melemah. Kehidupan seks pasangan akhirnya juga bisa kembali normal.
(Sumber : 7 Useful Tips for Every Parent-To-Be. Don’t Make These Rookie Mistakes)
For the Greater Good, For Life: Komitmen ParagonCorp Berikan Dampak Bermakna, Demi Masa Depan yang Lebih Baik Bagi Generasi Mendatang
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR