Nakita.id.- Ibu tentu tak asing lagi dengan USG atau ultrasonografi yang ada sejak 1960-an. Pada ibu hamil, pemeriksaan dengan metode USG bermanfaat untuk mendapatkan pencitraan janin, sehingga kondisi dan perkembangannya dapat dilihat lebih jelas dibanding hanya dengan pemeriksaan luar.
Menurut dr. Selly Septina, SpOG dari RS Pertamedika Sentul, secara harfiah, ultrasonografi berarti pengambilan gambar dengan gelombang suara tinggi (lebih dari 20.000 Hertz) yang dipantulkan ke arah kandungan.
Dengan cara ini, ibu hamil dapat melihat gambaran rahim dan isinya dalam bentuk informasi gambar (sonogram) yang diteruskan ke layar monitor.
Berbeda dari rontgen atau CT-scan yang menggunakan gelombang cahaya, pemeriksaan USG tidak. Jadi, USG relatif aman dilakukan untuk janin dan ibunya karena USG tidak menghasilkan radiasi.
Baca juga: Mengapa Ibu Hamil Perlu Melakukan USG 4 Dimensi
MANFAAT USG
Pada trimester 1, pemeriksaan dengan USG dilakukan untuk keperluan mengetahui apakah kehamilan normal atau tidak; menentukan usia kehamilan; menemukan permasalahan kehamilan seperti kehamilan di luar kandungan dan risiko keguguran; melihat denyut jantung janin; melihat apakah kehamilannya tunggal atau kembar; mendeteksi ada-tidak kelainan pada tali pusat (plasenta), rahim, mulut rahim, dan indung telur serta mendeteksi adanya kelainan sindrom Down pada usia kehamilan 9 - 13 minggu.
Pada trimester 2, kelainan struktural janin sudah bisa terdeteksi dengan menggunakan USG.
Sementara di trimester 3 dapat mendeteksi kelainan posisi dan pertumbuhan janin, plasenta, tali pusat, juga apakah air ketubannya cukup atau tidak.
CARA PEMERIKSAAN
Sepanjang kehamilan, setidaknya dilakukan tiga kali pemeriksaan USG, yaitu di setiap trimester. Pemeriksaan USG umumnya dilakukan dengan cara transabdominal (lewat perut) dan transvaginal (lewat vagina).
- Pemeriksaan USG Transabdominal
Bila usia kehamilan di atas 12 minggu, biasanya pemeriksaan USG dilakukan dengan cara transabdominal. Saat pemeriksaan, kulit perut ibu hamil akan diberi jelly untuk menghilangkan lapisan udara di atas kulit perut yang dapat memantulkan kembali gelombang suara dari transduser. Kemudian, alat USG digerak-gerakkan di atas perut dan citra janin dilihat pada layar monitor.
- Pemeriksaan USG Transvaginal
Biasanya dilakukan pada kehamilan kurang dari 12 minggu. Dengan USG transvaginal dapat menentukan secara lebih pasti mengenai usia janin, jumlah janin (kembar atau tidak), ukuran janin, lokasi janin, denyut jantung, serta keadaan uterus dan organ-organ di sekitarnya.
Baca juga: Kapan Harus Melakukan USG Lewat Vagina
Ini karena probe USG bisa lebih dekat ke organ genetalia interna (alat kelamin dalam Ibu). Probe inilah yang akan merekam gelombang suara yang dipantulkan oleh organ-organ tubuh si janin.
Jangan khawatir, USG transvaginal tidak akan menyebabkan perdarahan ataupun keguguran karena pemeriksaannya tidak menekan rahim.
PERSIAPAN SEBELUM PERIKSA
Sebelum melakukan pemeriksaan USG, ibu hamil hendaknya melakukan beberapa persiapan sederhana. Persiapannya bergantung pada cara pemeriksaan USG seperti berikut:
- Apabila USG dilakukan melalui organ kelamin atau transvaginal, ibu hamil perlu melakukan pengosongan kandung kemih terlebih dahulu.
- Sebaliknya pada USG transabdominal, terutama di usia kehamilan kurang dari tiga bulan, kandung kemih justru harus penuh. Jadi sebelum periksa, Ibu perlu minum terlebih dahulu 2—3 gelas dan tidak berkemih sampai pemeriksaan selesai. Cairan yang masuk berfungsi untuk memperjelas gambaran rahim dan isinya yang terletak di belakang kandung kemih.
- Sebaiknya ibu hamil tidak makan apa pun beberapa jam sebelum pemeriksaan USG dilakukan. Dengan tidak mengonsumsi apa pun, maka jumlah udara dan gas pada perut akan berkurang sehingga pemeriksaan lebih mudah dilakukan.
DILAKUKAN OLEH AHLINYA
Pemeriksaan dengan USG harus dilakukan oleh dokter yang telah memiliki sertifikat kompetensi dalam bidang USG. Sertifikasi ini perlu karena teknik-teknik melakukan dan membaca USG harus dipelajari dengan baik demi hasil diagnostik yang akurat.
Baca juga: USG Tidak Boleh Sembarangan
Selain itu, pemeriksaan USG perlu panjang waktu yang akurat, tidak boleh terlalu lama. Sebabnya, beberapa studi di Amerika Serikat dan Australia menyatakan, sel yang dikenai gelombang frekuensi tinggi dalam waktu lama akan menjadi panas dan rusak.
Meski hasil studi ini masih perlu diteliti lebih lanjut, tak ada salahnya ibu hamil berhati-hati dengan hanya melakukan pemeriksaan USG ke dokter ahlinya. (*)
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR