nakita.id - Ketidakmampuan mencapai puncak kenikmatan seks adalah masalah seks terbesar seorang wanita hingga sekarang. Kondisi ini bisa membuat pasangan tertekan, bahkan sampai menimbulkan masalah dalam hubungan rumah tangga.
Masalah seksual yang dikeluhkan wanita, umumnya terdiri atas tiga jenis:
1. Kurangnya hasrat seksual.
Kurang berminat pada seks atau keinginan untuk melakukan hubungan intim adalah masalah umum yang terjadi pada wanita. Kondisi ini biasanya bersifat sementara, meski pada beberapa orang bisa saja masalah ini berlanjut. Kurang atau tidak adanya hasrat seksual dikenal dengan istilah frigid.
Baca juga: 5 Alasan Medis yang Bikin Perempuan Enggan Berhubungan Seks
2. Kesulitan menjadi terangsang secara seksual atau mencapai orgasme.
Ketidakmampuan untuk menjadi terangsang secara seksual terkadang terkait dengan kurangnya keinginan melakukan aktivitas seksual. Biasanya hal ini murni dipengaruhi oleh masalah psikis. Bisa karena tidak harmonisnya hubungan dengan pasangan, bisa juga karena faktor ekonomi.
Pada kasus lain, ada juga yang memiliki hasrat seksual, tetapi tidak bisa terangsang saat berhubungan. Kondisi seperti ini bisa membuat orgasme wanita tertunda atau tidak terjadi sama sekali (anorgasmia). Tentu kondisi ini sangat meresahkan sekaligus menjengkelkan.
Baca juga: Lakukan 4 Hal Ini Bersama Pasangan Ketika Sedang Tidak Ingin Berhubungan Seks!
Kondisi ini dikhawatirkan berkembang menjadi kehilangan ketertarikan pada seks, karena wania kehilangan kemampuan orgasme. Sedihnya, diperkirakan sebanyak 7—10% wanita di dunia menderita semacam kelainan orgasme ini.
3. Nyeri saat bersanggama (dispareunia).
Nyeri saat bersanggama tak jarang terjadi pada beberpa wanita. Kondisi ini pun kerap menimbulkan stres pada yang bersangkutan dan membuat geram pasangannya. Apalagi banyak wanita yang tidak bisa mengetahui kenapa hal ini terjadi.
Bagaimana mengatasinya?
Masalah seksual ini sebaiknya diatasi di awal-awal kejadian. Misal, saat merasakan hubungan intim tiba-tiba menjadi menyakitkan padahal sebelumnya tidak, baiknya Ibu segera periksakan ke dokter karena mungkin saja Ibu terkena infeksi atau kondisi medis lainnya yang memerlukan perhatian dan penanganan segera.
Tapi jika masalah seksual yang diderita disebabkan oleh penyakit seksual, maka yang harus mendapatkan pengobatan adalah kedua belah pihak. Mengapa? Sebab, bisa jadi pasangan sudah terinfeksi di saat penyakit seksual belum terdeteksi.
Baca juga: Inilah Waktu yang Paling Mungkin Bikin Mama Orgasme saat Berhubungan Seks
Jika masalah seksual bukan disebabkan oleh infeksi, maka terapi seksual adalah solusinya. Saat menemui terapis seksual, lakukan berdua dengan pasangan.
Kunjungi terapis yang merupakan anggota terakreditasi dari College of Sexual and Relationship Therapist, karena mereka memenuhi syarat dan dapat memberi saran mengenai faktor fisik, psikologis, dan medis yang dapat memengaruhi kesejahteraan seksual. *
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
KOMENTAR