Nakita.id - Kelahiran Si Kecil menimbulkan dampak dengan dua kutub seolah berlawanan.
Di satu sisi, kehadirannya bisa menambah kebahagiaan keluarga, tapi di sisi lain menjadi awal kebingungan dan kecemasan, utamanya bagi para orangtua baru tentang perawatannya.
Moms millenial mencoba mengatasinya dengan banyak bertanya dan belajar, entah kepada sang ibu, saudara, hingga membaca buku dan berselancar di internet.
Tujuannya, memberikan perawatan terbaik buat Si Kecil.
Sayangnya, tidak semua perawatan, termasuk yang ada di internet bahkan tradisi yang dilakukan secara turun temurun, bisa diterapkan.
Sebab, banyak sekali mitos perawatan yang masih dipercaya dan dilakukan.
Salah satu mitos tersebut yaitu membedong bayi untuk mencegah kakinya agar tidak bengkok.
Pada dasarnya, bedong itu fungsinya mirip dengan selimut, yang mana pemakaiannya disesuaikan dengan kebutuhan bayi.
Baca Juga : Mengapa Bayi Menangis Saat Dilahirkan? Ini Salah Satu Penyebabnya
"Misalkan saat kedinginan, abis mandi dingin mau dibedong silakan. Tapi tidak dibedong sepanjang hari," ujar dr. Wiyarni Pambudi, Sp.A, IBCLC.
Bedong bisa mencegah kaki tidak bengkok adalah mitos.
Sebab, sejak dalam rahim kaki bayi sudah tertekuk dan saat lahir lebih baik biarkan saja begitu.
Anggapan salah lainnya, konon bayi yang tidak dibedong saat berjalan, maka cara berjalannya tidak akan seimbang.
"Pada saat dia belajar jalan jangan khawatir, karena pada usia 2-3 tahun proporsi kaki tidak seimbang, kakinya pasti lebih pendek. Lalu dia jalannya lebar-lebar supaya seimbang. Nah itu jangan bilang gara-gara ga dibedong," jelas Wiyarni beberapa waktu lalu.
Baca Juga : Waspada Jika Bayi Berkeringat Saat Tidur, Bisa Berakhir SIDS
Moms tenang saja, karena ketika usia Si Kecil sudah bertambah, kakinya akan tumbuh 50:50, sehingga lebih mudah mengatur keseimbangan.
Maka dari itu, mulai sekarang Moms jangan lagi berpikiran jika membedong bayi dapat mencegah kaki bengkok.
Selain bedong, hal lain yang tidak disarankan adalah penggunaan sarung tangan bayi.
Sebab, penggunaan sarung tangan dapat menganggu stimulasi sensorik pada bayi.
Baca Juga : Tanpa ASI Booster, Zaskia Adya Mecca Bisa Produksi ASI yang Cukup untuk Bayinya
"Bahkan sekarang penggunaan sarung tangan dan kaki pada bayi tidak dianjurkan, khususnya ketika bayi sedang menyusu pada ibunya," kata Wiyarni saat ditemui di Fakultas Kedokteran, Universitas Tarumanegara.
"Sebab, tangan digunakan untuk bayi mendapatkan stimulasi sensorik saat dia nyusu. Kalau tangannya pakai sarung tangan, dia tidak bisa merasakan kulit ibunya, dia akan kehilangan kesempatan itu," imbuhnya menjelaskan.
Dengan demikian, Moms harus selektif lagi dengan barang-barang yang memang harus digunakan pada bayi dan yang sebaiknya tidak digunakan.
Namun, agar Moms dapat lebih tepat mengetahui bagaimana perawatan bayi baru lahir, Moms bisa langsung konsultasikan pada dokter anak, karena perawatan bayi pun disesuaikan dengan kondisi bayi.
Baca Juga : Agar Bayi 4-6 Bulan Cepat Tidur Nyenyak dan Tidak Rewel di Malam Hari
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Penulis | : | Finna Prima Handayani |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR