Nakita.id - Seorang anak yang sudah dibebani tanggung jawab meskipun usianya masih muda, sudah harus menopang kehidupan keluarga.
Atau orangtuanya tidak pernah hadir memberi peran dan kasih sayang yang dibutuhkannya.
Dia tidak pernah benar-benar menikmati masa kecilnya.
Bayangkan kondisi mental seorang anak yang dibesarkan di lingkungan seperti itu.
Ketika orangtua seringkali lalai, terlalu kaku atau keras, pecandu alkohol atau bahkan pecandu narkoba berada dalam suatu keluarga, kelancaran fungsi keluarga terganggu.
Baca Juga : Inilah Dampak Psikis Anak Bila Hidup di Dalam Disfungsi Keluarga
Sehingga mengarah pada konflik yang terus menerus, perkelahian, argumen, dan ketegangan.
Keadaan keluarga seperti diatas dapat disebut sebagai Dysfunctional Family (DF) atau disfungsi keluarga.
DF mengartikan sesuatu yang gagal berfungsi dengan benar atau tidak dapat menyelesaikan fungsinya, melalui perilaku negatif seperti pelecehan, apatis, kelalaian, atau kurangnya dukungan emosional.
Keluarga dengan DF biasanya menunjukkan ketidakharmonisan atau ketegangan antara orangtua dan anak.
Baca Juga : Alternatif Pengganti Susu Sapi Bagi Si Kecil yang Alergi
Source | : | momjunction |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR