Nakita.id - Freddie Mercury adalah satu dari banyak musisi fenomenal yang memiliki musikalitas tinggi.
Terkenal sebagai vokalis utama band Queen, kehidupan Freddie tak lekang dari sorotan media dan masyarakat.
Salah satu pemberitaan akan dirinya, adalah ketika ia meninggal karena komplikasi AIDS pada tahun 1991.
Berita ini mengejutkan banyak pihak, mengingat ia meninggal ketika masih berusia 45 tahun.
Ia sendiri menyimpan masalah kesehatannya untuk dirinya dan teman-teman terdekatnya.
Baca Juga : Jangan Pergi ke Rumah Sakit Lewat dari Jam 3 Sore, Akibatnya Fatal!
Data dari CDC tahun 2016, sebanyak 39.782 masyarakat Amerika Serikat didiagnosis HIV.
Jumlah tahunan diagnosis ini menurun 5% antara tahun 2011 dan 2015.
Di Indonesia sendiri, data kejadian HIV/AIDS di Triwulan II oleh Kemenkes RI 2018 menyebutkan bahwa hingga Juni 2018, sebanyak 301.959 orang sudah terjangkit infeksi HIV.
Sekitar 76,2% atau 3 dari 4 orang Indonesia yang memiliki HIV disebabkan karena melakukan hubungan seksual yang tak diproteksi dengan baik.
Hal ini ditambah dengan minimnya pengetahuan masyarakat tentang pencegahan penyebaran virus HIV, dan juga bagaimana dalam menyikapi orang-orang yang memiliki HIV.
Daniel Tirta, selaku Project Manager #UbahHidupLo mengungkapkan hanya 15% perempuan dan 16% pria di Indonesia punya pengetahuan komprehensif tentang HIV.
"Ini sangat memprihatinkan sekali, karena sudah selayaknya semua orang tahu dan sadar tentang HIV.
Sehingga mereka dapat melakukan tindakan pencegahan untuk dirinya sendiri, dan juga menepis serta menghilangkan anggapan yang salah terhadap ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) yang saat ini masih banyak terjadi di masyarakat dalam kehidupan sehari-hari," ungkapnya dalam siaran pers.
Baca Juga : Minum Rendaman Air dan Biji Ketumbar, Rasakan 6 Manfaat Kesehatan Tak Terduga Ini!
Dokter kandungan dr. Tirsa Verani, Sp.OG mengatakan, banyak yang menjauhi pengidap HIV karena kurangnya pengetahuan tentang HIV itu sendiri.
"Jadi kenapa orang-orang menjauhi, karena takut tertular. Sampai takut bersentuhan, padahal sebenarnya dengan bersentuhan seperti berjabat tangan, sekedar mencium pipi, itu tidak menularkan.
HIV tidak akan menular dari keringat, atau dari air liur," jelasnya saat diwawancarai oleh Nakita.id di acara kampanye #UbahHidupLo pada Minggu (25/12/2018) di Car Free Day Sudirman, Jakarta.
Dokter Tirsa menambahkan, risiko menularnya HIV yaitu melalui darah.
Termasuk dalam menggunakan jarum suntik yang tidak dibersihkan dengan baik.
"Dari alat-alat suntik sehabis dipakai orang yang memiliki HIV, jika tidak dibersihkan dengan baik, maka virus HIV bisa menular.
Makanya, untuk pemakaian jarum suntik sebenarnya harus memakai yang baru," terangnya.
Lalu bagaimana untuk mencegah tertularnya penyakit HIV?
Dokter Tirsa membagikan metode 'TTM': Tahan Diri, Tetap Setia, dan Main Aman.
Tahan Diri, untuk tidak melakukan hubungan seksual sebelum menikah.
Tetap Setia, pada satu pasangan seksual.
"Dengan banyaknya pasangan, maka semakin meningkatkan risiko terkena HIV.
Bukan hanya dari satu pihak saja, tetapi dari kedua pihak. Misalya jangan hanya lelakinya setia, namun perempuannya tidak, atau sebaliknya," jelas dokter Tirsa.
Baca Juga : Jangan Lakukan 3 Hal Ini Usai Berhubungan Intim, Bisa Risiko Infeksi!
Main Aman, dengan menggunakan kondom pada saat melakukan hubungan seksual berisiko.
Ironisnya, hanya 49% perempuan dan 55% pria di Indonesia yang tahu bahwa membatasi hubungan seksual hanya dengan satu pasangan dan menggunakan kondom secara konsisten dapat menurunkan risiko penularan HIV.
Selain menerapkan metode TTM, penting juga untuk melakukan pemeriksaan HIV sehingga dapat mengetahui status jika seseorang tertular atau tidak.
"Untuk semua orang, jangan ragu untuk cek kesehatan. Karena mungkin kita takut jika begitu tahu langsung merasa tertekan.
Jadi setiap orang dianjurkan rutin lakukan pengecekan," tutup dokter Tirsa.
4 Rekomendasi Susu Penggemuk Badan Anak yang Bisa Bikin Si Kecil Lebih Gemuk dan Sehat
Source | : | People.com,cdc.gov,Siaran Pers |
Penulis | : | Amelia Puteri |
Editor | : | Amelia Puteri |
KOMENTAR