Nakita.id - Data Globocan 2018 menyatakan bahwa kanker paru adalah kanker yang paling banyak ditemukan pada pria dan wanita di seluruh dunia.
Dari semua jenis kanker, kanker paru terjadi sebanyak 11.6% dari total kasus, dan merupakan penyebab utama dari kematian (18,4% dari total kematian akibat kanker).
Diprediksikan, terdapat 2,1 juta kasus kanker paru baru dan 1.8 juta kematian akibat kanker paru di tahun 2018, atau sekitar 1 dari 5 penyebab kematian akibat kanker.
Baca Juga : Berita Kesehatan Terbaru: Apakah Setiap Perokok Akan Terkena Kanker Paru?
Di Indonesia, 14% dari total kematian karena kanker disebabkan oleh kanker paru, yang menjadikan penyakit fatal ini sebagai kanker pembunuh nomor 1.
Kepedulian pasien terhadap kanker paru dapat dibangun dari upaya promotif dan preventif yang digaungkan oleh berbagai pemangku kepentingan secara berkesinambungan.
Baca Juga : Berita Kesehatan Terbaru: Adakah Gejala Spesifik Kanker Paru?
Kepentingan berkesinambungan ini melalui berbagai kegiatan dan saluran komunikasi.
Baca Juga : Berita Kesehatan Terbaru: Apakah Setiap Perokok Akan Terkena Kanker Paru?
Tingginya tingkat kematian dan kecepatan pemburukan kanker paru menjadikan penyakit ini sebagai penyakit fatal sehingga pasien perlu mendapatkan akses terhadap diagnostik dan pengobatan yang bermutu dan tepat waktu.
Dalam rangka memperingati Bulan Peduli Kanker Paru Sedunia di Bulan November, Cancer Information and Support Center (CISC) mengadakan konferensi pers bertajuk "Lung Cancer and Me: Beda Jenis, Beda Perjalanan."
Baca Juga : Cynthia Lamusu Sedih Harus Tidur Terpisah dengan Suami dan Anaknya Karena Hal Ini
Aryanthi Baramuli Putri, SH, MH Ketua Cancer Information and Support Center ditemui dalam konferensi pers (28/11) menyampaikan, "Kanker paru memiliki angka harapan hidup yang rendah yaitu sebesar 12% jika dibandingkan dengan kanker lain karena sebagian besar kanker paru terdiagnosis pada stadium lanjut.
Baca Juga : Berita Kesehatan Wanita: Adakah Risiko Jika Melakukan Peremajaan Vagina?
Deteksi dan penegakkan diagnosis sejak dini menjadi sangat penting bagi orang-orang dengan risiko tinggi kanker paru agar bisa mendapatkan pengobatan yang tepat dan bermutu," ungkapnya.
Dibandingkan 5-10 tahun yang lalu, kanker paru mengalami perkembangan karakteristik yang bermakna.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Perut Kembung, Kapan Perlu Diwaspadai?
dr. Evlina Suzanna, SpPA(K), dari Rumah Sakit Kanker Dharmais mengatakan, "Kanker paru dapat disebut sebagai penyakit fatal.
Setiap tahun, terdapat 30.023 pasien terdiagnosis kanke kan paru, dan dari angka tersebut, sekitar 26.000 pasien kanker paru yang meninggal.
Data menunjuk bahwa kanker paru adalah kanker pembunuh nomor satu di Indonesia, dengan jenis terbanyak adenokarsinoma.
Baca Juga : Informasi Kehamilan Sehat Bulan 7 : Nyeri Panggul dan Perut Saat Hamil
Tidak adanya deteksi dini yang standar dan tidak adanya gejala klinis yang spesifk menjadikan kepedulian pasien serta akses terhadap diagnostik serta pengobatan yang bermutu sangat penting," ungkapnya.
Brigjen TNI dr. Alex Ginting S. Sp.P(K) dari RSPAD Gatot Soebroto menjelaskan bahwa tantangan klinis di dalam penatalaksanaan kanker paru di Indonesia terutama dalam diagnosis dan pengobatannya.
"Saat ini pengobatan standar yang mendasar untuk kanker paru merupakan combined modality yang meliputi pembedahan atau surgery, kemoterapi, radiasi dan unsur lainnya, yaitu terapi target, immunoterapi dan cryosurgery.
Baca Juga : Berita Kesehatan Wanita: Adakah Risiko Jika Melakukan Peremajaan Vagina?
Baca Juga : Berita Kesehatan: Perut Kembung, Kapan Perlu Diwaspadai?
Baca Juga : Dul Jaelani Sebut Selera Maia Estianty High Class, Beda Dengan Anaknya!
Akses pasien terhadap diagnostik serta personalised treatment untuk kanker paru sesuai jenisnya merupakan kunci sukses untuk penanganan kanker paru yang efektif," jelasnya.
Bantu Kurangi Tanda Penuaan Dini, Collagena Hadir Penuhi Kebutuhan Kolagen Sebagai Kunci Awet Muda
Penulis | : | Nia Lara Sari |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR