Nakita.id.- Belum lama ini di Amerika Serikat terjadi penarikan obat darah tinggi, baik dari tingkat rumah sakit, dokter, apotek, hingga pasien.
Obat yang ditarik merupakan semua tablet kombinasi Amlodipine/Valsartan dan Amlodipine/Valsartan/Hydrochlorothiazide yang diproduksi oleh Mylan India telah dilakukan oleh Teva Pharmaceutical.
Baca Juga : Manfaat Buah Delima Sebanyak Bijinya, Anti Penuaan Hingga Lawan Kanker
Penyebabnya karena ditemukan pengotor N-nitroso-diethylamine (NDEA) yang berisiko memunculkan karsinogen (penyebab kanker) pada manusia.
Menanggapi hal tersebut, Prof Dr dr Yoga Yuniadi, SpJP(K), menjelaskan bahwa baik Valsartan, Amlodipine, dan Hydrochlorothiazide sendiri sebenarnya adalah jenis obat yang sangat berguna bagi pengobatan pasien hipertensi dan sakit jantung.
"Valsartan itu obat darah tinggi, obat gagal jantung yang bagus, penelitian menunjukan itu bagus dan menurunkan kematian, menurunkan morbiditas, pengontrol tensi yang baik, demikian Amlodipine.
Sedangkan hydrochlorothiazide itu golongan diuretik, itu juga bagus pada orangtua yang seringkali mengalami darah tinggi dan tidak bisa dikontrol dengan satu macam obat. Jadi dibutuhkan kombinasi," ungkapnya seperti yang dikutip dari detik.com
Baca Juga : Studi: Diklaim Sebagai Golongan Inovatif, Generasi Z Ternyata Cemas Dengan Masa Depannya Sendiri!
Menurut keterangan Prof Yoga, 80% penderita darah tinggi tidak bisa dikontrol dengan obat darah tinggi tunggal sehingga harus menggunakan obat yang dikombinasi semisal Valsartan dengan Amlodipine.
Yang menjadi masalah bukanlah penggunaan kombinasinya melainkan temuan NDEA yang berasal dari produksi tertentu, baru-baru ini yang terdapat dari produksi Mylan India.
"Problem timbul karena Valsartan yang mengandung NDEA dan N-Nitrosodimethylamine (NDMA) yang berasal dari produksi. Yang lebih dahulu dari China, sekarang dari Mylan di India," jelas Prof Yoga.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Atasi Flu Dengan Cepat Tanpa Konsumsi Obat
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI tahun lalu mengumumkan beberapa obat berbahan Valsartan ditarik dari peredaran karena temuan kontaminasi zat pengotor NDMA yang dikhawatirkan berisiko kanker.
Obat yang ditarik di Indonesia spesifiknya adalah Varten Tablet 80 mg dan 160 mg buatan PT Actavis Indonesia serta Valesco Kaplet Salut Selaput 40 mg, 80 mg, dan 160 mg.
Sementara itu, dr, Hari Nugroho dari Institute of Mental Health Addiction And Neurosience (IMAN) menjelaskan dampak buruk apabila Nitrosodimethylamine masuk ke dalam tubuh manusia.
"Saat dicobakan, secara akut (NDEA dan NDMA) menyebabkan gangguan pada liver, terutama nekrosis, perdarahan. Pada penggunaan jangka panjang hasil riset menunjukkan potensi karsinogenik," jelas dr Hari.
Baca Juga : Berita Kesehatan : Hipoglikemia Sebabkan Gangguan Pada Irama Jantung
Tak hanya itu, lebih lanjut dr Hari menerangkan bila paparan NDMA dalam jangka panjang juga bisa menyebabkan mutasi gen dan kerusakan kromosom.
Valsartan merupakan obat oral yang masuk dalam kategori antagonis reseptor angiotensin II.
Baca Juga : Berita Kesehatan: BPOM Ingatkan Jenis Pewarna Lipstik Yang Bisa Sebabkan Kanker
Obat dalam kategori tersebut bekerja dengan cara menghambat reseptor angiotensin yang dapat berujung pada pelebaran pembuluh darah, menurut penjelasan dari BPOM.
Karena sifatnya yang dapat melebarkan pembuluh darah valsartan sering dipakai untuk mengobati hipertensi dan gagal jantung.
Baca Juga : Berita Kesehatan : Posisi Tidur Terbaik, Miring Ke Kiri Atau Ke Kanan? Ini Kata Ahli
Kadang valsartan juga dipakai pada kasus serangan jantung untuk mengurangi risiko kematian dan waktu perawatan di rumah sakit. (*)
Moms, Yuk Wujudkan Tubuh Sehat di Tahun Baru dengan Kesempatan Emas dari Prodia Ini!
Source | : | Detik.com |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR