Nakita.id - Belajar memang penting bagi siapa pun, apa lagi untuk anak-anak agar mereka bisa terus menambah ilmu.
Namun, belajar tetap harus mengingat waktu dan juga disesuaikan dengan kebutuhannya.
Orangtua wajib berikan waktu dan cara belajar yang wajar pada anak agar mereka tidak merasa tertekan dan kelelahan.
Belajar terlalu keras justru akan membuat anak menjadi tertekan dan memengaruhi kondisi mental hingga kelelahan pada fisiknya.
Seperti yang terjadi pada keluarga di China ini. Seorang anak berusia 9 tahun tiba-tiba mengalami koma ketika sedang berada di dalam mobil.
Baca Juga : Perseteruan Belum Usai, Angel Lelga Tulis Tentang Banyak Korban Akibat Ulah 'Mereka', Sindir Keluarga Vicky?
Sang anak koma bukan akibat dari kecelakaan atau terluka.
Tiga jam setelah koma, nyawa anak tersebut tidak tertolong dan meninggal dunia.
Sang ibu yang mengetahui berita tersebut pun menyalahkan dirinya sendiri.
Ia mengatakan bahwa tidak seharusnya dirinya memberikan kue pedas untuk anaknya.
Baca Juga : Mantan Suami Elly Sugigi Nikahi Perempuan Lebih Tua, Begini Potret Istri Baru Ferry Anggara
Namun, sang dokter memberitahukan bahwa kematian sang anak tidak ada hubungannya dengan kue pedas.
Hasil tes yang dilakukan oleh dokter menyebutkan bahwa anak kecil itu meninggal dunia lantaran kerja terlalu keras dan kelelahan.
Mendengar hal itu, sang ibu langsung tersungkur ke lantai dan tercengang.
Ia pun ingat bahwa anaknya merupakan anak yang sangat pintar dan selalu mendapatkan nilai bagus di kelasnya.
Beberapa hari lalu prestasi anaknya menurun di belakang beberapa siswa lain.
Baca Juga : Mantan Suami Nikah Lagi, Elly Sugigi Bahagia dengan Irfan Sbaztian, Ini Buktinya!
Setelah itu, sang ibu pun mengatakan kecemasannya kepada orangtua siswa lainnya.
Salah satu orangtua siswa mengatakan bahwa sekolah tidak bagus sehingga mereka meperbolehkan anak-anak untuk melihat tutorial untuk meningkatkan pengetahuan.
Jadwal yang padat ketika belajar membuat siklus tidur anak menjadi tidak nyenyak dan tubuh melemah.
Malam sebelum anak itu meninggal, ternyata ia sedang belajar keras hingga kelelahan.
Baca Juga : Usus Pria Tua Ini Membusuk Hanya Karena Makan Semangka, Kok Bisa?
Setelah itu sang anak makan kue pedas dan terjadilah peristiwa nahas tersebut.
Dilansir dari Kompas.com, sebuah studi yang dilakukan Arizone State University pada November 2016 meneliti sikap orangtua terhadap kinerja akademik dari 506 siswa kelas 6.
Hasilnya, anak yang mendapatkan tekanan untuk belajar lebih keras berdampak negatif pada kesejahteraan dan kesuksesan anak di masa depan.
Baca Juga : Bunuh Ratusan Bayi Tanpa Ketahuan, Begini Cara Amelia Dyer Selalu Lolos dari Hukum
Selain itu, ketika anak dipaksa untuk belajar dengan keras juga bisa berdampak munculnya penyakit mental.
Belajar di bawah tekanan akan membuat anak kesulitan dalam menyerap ilmu, bahkan bisa mengakibatkan stres dan depresi.
Anak juga menjadi tidak percaya diri jika hasil yang didapatkan tidak sesuai dengan target.
Baca Juga : Bukan Kembar Siam, Perut Gadis Ini Ditumbuhi Anggota Badan Manusia, Begini Nasibnya
Paksaan untuk bisa mendapatkan nilai yang bagus juga bisa memberikan tekanan mental untuk sang anak, lho.
Hal itu bisa terjadi lantaran sang anak akan terus memikirkan dan mengalami ketakutan karena tidak mendapatkan nilai sesuai yang diharapkan.
Belajar memang penting, namun sebaiknya jangan terlalu menekan anak untuk belajar keras hingga kelelahan.
Source | : | Kompas.com,feedytv.com |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR