Penelitian dipimpin oleh Dr. Darius Paduch dari Weill Cornell Medical Center, New York.
Paduch dan timnya meneliti 66 pria berusia 26 tahun ke atas yang memiliki kadar testosteron rendah dan punya riwayat gangguan ejakulasi.
Selama 16 minggu, secara acak para pria itu mendapatkan terapi testosteron 2 persen yang diaplikasikan ke kulit atau terapi plasebo.
Baca Juga : Proteinuria Rentan Menyerang Ibu Hamil, Atasi dengan Cara Mudah Ini
Hasilnya, pria yang mendapat terapi testosteron hanya menunjukkan peningkatan kecil dalam fungsi ejakulasinya dibandingkan dengan kelompok yang mendapat plasebo.
"Testosteron level sejak lama diketahui tak berpengaruh pada fungsi ejakulasi," kata Dr. Elizabeth Kavaler, seorang ahli urologi.
Source | : | web md |
Penulis | : | Nia Lara Sari |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR