Nakita.id - Saat seseorang mengalami keluhan sakit menelan, tenggorokan perih, tenggorokan kering, tenggorokan terasa panas, entah itu dokter atau awam langsung akan mengatakan bahwa itu adalah radang tenggorokan. Pertanyaannya, apakah ada penyakit radang tenggorokan? Apakah ada diagnosis radang tenggorokan?
Sebelum lebih jauh membahas mengenai hal itu, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu bahwa yang disebut radang tenggorokan adalah sebuah tanda awal seseorang terinfeksi virus, dalam bahasa kedokteran dikenal dengan istilah ISPA alias Infeksi Saluran Pernapasan bagian Atas.
Baca juga: ISPA
ISPA sendiri pun bukan penyakit. Namun penyakit yang tergolonng ISPA adalah pharyngitis, jika infeksi hanya terjadi di tenggorokan; rhiopharyngitis, jika infeksi terjadi di hidung dan tenggorokan; laryngitis, jika infeksi mengenai pita suara; atau tonsillopharyngitis, jika infeksi menyerang kelenjar amandel.
Nah, pharyngitis, rhiopharyngitis, laryngitis, dan tonsillopharyngitis adalah penyakit yang didapat dari diagnosis dokter. Jadi, jika kita ke dokter untuk berobat, jangan sampai pulangnya tidak membawa hasil diagnosis. Pasalnya, hasil diagnosis yang didapat dari hasil pemeriksaan itulah yang akan menentukan terapi atau pengobatan apa yang akan dokter berikan.
Penting dipahamii, sudah menjadi hak pasien untuk mengetahui apa hasil diagnosis dokter terhadap dirinya. Jika saat itu dokter mengatakan radang tenggorokan, pasien mempunyai hak untuk meminta dokter memberikan hasil diagnosis yang benarnya. Jadi, kita bisa bilang ke dokter, “Oh, radang tenggorokan, ya, Dok? Radang tenggorokan yang saya alami ini bahasa medisnya apa, ya, Dok?”
Baca juga: Radang Tenggorokan
Setelah mendapat hasil diagnosis, bila kita tidak diminta segera masuk ruang rawat, sebaiknya tidak usah saat itu menebus resep di apotek. Ingat, infeksi pharyngitis, rhiopharyngitis, laryngitis, dan tonsillopharyngitis, umumnya disebabkan oleh virus yang tidak membutuhkan obat-obatan, apalagi antibiotik.
Jadi, yang harus kita lakukan, berbekal diagnosis tersebut, kita bisa mencari tahu terlebih dahulu di internet apa yang sedang kita alami dan apa terapi yang bisa dilakukan. Sudah selayaknya pula kita mencari tahu juga mengenai obat-obatan yang diresepkan tersebut di internet, mulai kandungan obatnya, khasiatnya, hingga efek sampingnya.
Dari hasil mempelajari itu semua, jika kesimpulannya sakit yang dialami tidak memerlukan pengobatan spesifik atau lainnya, kecuali istirahat serta mencukupi kebutuhan cairan tubuh dan gizi, mungkin yang perlu kita beli cukup obat-obatan simtomatik, seperti parasetamol yang dikonsumsi saat suhu tubuh kita panas dan panasnya tidak tertahankan.
Baca juga: Penyebab Hingga Cara Mengatasi Radang Tenggorokan Pada Bayi
Jika kita bisa melakukan hal tersebut, berarti kita termasuk pasien yang cerdas. Ingat, yang berhak menentukan apa yangh dimakan, diminum dan dilakukan pada diri kita adalah kita sendiri, bukan orang lain.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
KOMENTAR