Nakita.id - Berhubungan intim memang menyenangkan dan mempunyai berbagai macam manfaat bagi mental hingga fisik.
Namun, tidak akan seperti itu jika dilakukan secara berlebihan atau terlalu sering.
Hal ini justru akan mengganggu kehidupan Moms dan Dads sehari-hari.
Baca Juga : Sering Dilakukan Pasangan, 4 Posisi Bercinta Ini Justru Berbahaya Menurut pada Ahli
Terlalu sering bercinta memiliki dampak jangka panjang serta jangka pendek.
Melansir laman Bangka Pos, menurut teori hasrat sesksual yang tinggi pada usia 20 hingga 30-an berpengaruh pada risiko terkena kanker prostat.
Menurut tim peneliti dari University of Nottingham, pria yang aktif secara seksual dan sering masturbasi di usia 20 dan 30-an memiliki risiko lebih besar terkena kanker prostat di kemudian hari.
Penelitian yang dipimpin oleh dr. Polyxeni Dimitripoulou itu memeriksa sejarah seksual lebih dari 400 pria yang didiagnosis kanker prostat sebelum usia 60.
"Kami sangat antusias untuk melihat hubungan antara aktivitas seksual dan pria muda, karena banyak penelitian kanker prostat berfokus pada pria yang lebih tua mengingat penyakit ini lebih umum terjadi pada pria di atas 50," ujar Dimitropoulou.
Sedangkan untuk jangka pendek, berhubungan intim yang terlalu sering dapat mengakibatkan beberapa hal di bawah ini yang dilansir dari Tribun Manado.
1. Lecet atau memar
Ini adalah salah satu efek yang jelas akibat bercinta secara berlebihan karena banyaknya gesekan yang terjadi.
Hal ini terutama terjadi ketika Moms melakukan seks yang kasar.
Baca Juga : Tak Disadari, Kebiasaan 'Tak Terlihat' Ini Justru Bikin Kurang Bergairah dalam Bercinta Lo!
Lecet akan membuat Moms sangat tidak nyaman untuk berhubungan intim dalam posisi tertentu, dan memar akan terasa sangat menyakitkan setelah mengetahuinya.
2. Nyeri dan pembengkakan
Perempuan rentan terhadap perasaan nyeri setelah “sesi panas” ini.
Hal ini biasanya diakibatkan oleh gesekan pada dinding miss V saat penetrasi.
Jika pasangan mengalami nyeri, Dads dapat memilih cara lain untuk membuat pasangan senang tanpa harus penetrasi.
3. Infeksi Saluran Kencing (ISK)
Infeksi saluran kencing dapat menjadi sangat tidak nyaman atau bahkan menyakitkan.
Berhubungan intim terlalu sering, terutama dengan pasangan yang berbeda, dapat mengakibatkan perempuan mengalami kondisi ini.
Lihat postingan ini di Instagram
Baca Juga : Apakah Dads Sudah Menjadi 'Pria Sejati'? 7 Tanda Ini Buktikan Jika Dads Hebat Saat Bercinta!
Tabung uretra yang yang menghubungkan daerah luar ke dalam kandung kemih berada tepat di sebelah miss V, kata ob-gyn Mary Jane Minkin, MD., seorang dosen klinis di Yale School of Medicine.
Saat bercinta, bakteri dari miss V bisa masuk ke dalam uretra, yang menghubungkan kandung kemih.
Ketika melakukan banyak aktivitas intim dalam waktu yang singkat, Moms rentan terkena infeksi ini.
4. Penurunan penglihatan
Meski mungkin terdengar aneh, namun itu pernah terjadi pada banyak orang.
Hal ini terjadi ketika pembuluh darah di mata pecah selama aktivitas seksual.
Moms tidak perlu khawatir untuk hal ini, karena ia akan sembuh dengan sendirinya dan akan menjadi normal kembali seiring waktu berjalan.
5. Alat vital lelaki patah
Meskipun alat vital laki-laki tidak bertulang, namun penting untuk diketahui bahwa alat vital ini juga bisa mengalami fraktur atau “patah”.
Jika Dads mengalami alat vital patah, biasanya akan mendengar suara gemeretak yang diikuti dengan hilangnya ereksi.
Ini biasanya mengakibatkan bengkak di pangkalnya atau skrotum.
6. Serangan jantung
Meskipun hal ini jarang terjadi, ada beberapa situasi ketika seseorang menderita serangan jantung selama hubungan intim.
Meskipun bercinta baik untuk jantung karena ia sama dengan olahraga kardiovaskular, namun Moms harus melakukannya dengan mempertimbangkan apakah Moms atau Dads memiliki riwayat jantung.
Baca Juga : Buat Berbagai Produk dari Plasenta Baru, Bidan Ini Berpenghasilan Rp150 juta Lebih Per Tahun!
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Source | : | Tribun Manado,bangka pos |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR