Nakita.id - Sama seperti pada orand dewasa, stres pada bayi, penyebabnya bermacam-macam. Untuk mengetahui penyebab stres pada bayi, menurut Dra. Mayke S. Tedjasaputa, M.Si. dari Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, memang tidak mudah. Karenanya, tangisan bayi, walau menurut kita wajar, bisa jadi merupakan tanda si kecil sedang stres.
Sebenarnya, tidak sulit, kok, untuk mengetahui si kecil sedang stres atau tidak, apabila orangtua sudah mengenali bayinya dengan baik, seperti berikut ini:
Lebih rewel. Coba perhatikan frekuensi dan intensitas tangisan bayi. Kalau biasanya selama tidur ia tidak menangis kecuali karena mengompol atau haus, tetapi kini tiap malam jadi rewel, bisa jadi si kecil stres.
Mimpi buruk. Saat tidur adalah cara mudah untuk mengetahui kondisi psikologis seseorang, tak terkecuali bayi. Jika tidurnya gelisah, bisa jadi bayi sedang stres. Apalagi jika dia tidak biasanya tiba-tiba terbangun dan menangis tanpa sebab.
Berat badan turun. Tanda lainnya yang harus diwaspadai adalah berat badannya menyusut. Kala stres, bayi akan susah makan, lama-lama tentulah bisa membuat berat badannya turun.
Tidak ceria lagi. Coba perhatikan bagaimana responsnya saat diajak bermain. Bayi-bayi yang mengalami stres, ketika diajak bermain terlihat lebih "dingin" alias tidak seceria biasanya.
Lebih pendiam.Begitu pula bila diajak berkomunikasi, bayi terlihat lebih pendiam dan tidak memberikan tanggapan seperti hari-hari sebelumnya.
Tidak mau lepas dari Ibu. Waspadai juga kalau si kecil jadi tidak mau ditinggal. Yang sudah-sudah, tak masalah kalau ibunya "menghilang" sebentar, tapi kini tidak lagi. Maunya sang ibu selalu ada di sisinya.
Saat melihat kemungkinan bayi kita stres, Mayke menyarankan orangtua melakukan hal berikut yang bisa menetralisasi stres-nya si kecil.
Orangtua harus peka terhadap keadaan bayinya. Sekecil apa pun perubahannya harus segera diwaspadai.
Cari tahu sampai dapat apa penyebab sesungguhnya sampai bayi jadi rewel dan lebih sering menangis.
Ada bayi yang dikategorikan sebagai bayi sulit yang juga kerap rewel, tetapi kondisi ini berbeda dari stres pada bayi. Stres pada bayi disertai beberapa faktor pendukung, misalnya, jadi pendiam, tak lagi ceria, dan sebagainya.
Bila penyebab stresnya adalah faktor dari luar dan bukan karena penyakit, orangtua harus berani mengambil tindakan tertentu, misalnya, dengan tegas mengganti pengasuhnya.
KOMENTAR