"Waktu hendak menyelamatkan diri saya sempat jatuh. Suami saya menyelamatkan anak. Saya terendam luapan air.
Saat itu, saya merasa hidup saya akan berakhir, sampai ada tetangga yang menarik tangan saya," tuturnya.
Selanjutnya, ia bersama suami, anak serta tetangganya berlari menuju kaki gunung Rajabasa.
Menurutnya, malam itu cukup mencekam. Karena aliran listrik PLN mati. Sehingga warga pun kalang-kabut untuk menyelamatkan diri di tengah gelapnya malam.
Baca Juga : Kesaksian Nelayan yang Selamat dari Tsunami Banten :
Saat air surut dan kondisi sudah aman. Ia dan suami kembali ke rumah. Namun ia mendapati bagian depan rumahnya sudah roboh.
Begitu juga dengan warung soto miliknya. Sudah rata dengan tanah. Sementara beberapa rumah tetangganya juga rata dengan tanah.
Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul Ibu Hamil 6 Bulan Tersapu Tsunami: Saya Merasa Hidup Akan Berakhir
ShopTokopedia dan Tasya Farasya Luncurkan Kampanye ‘Semua Jadi Syantik’, Rayakan Kecantikan yang Inklusif
Source | : | tribun lampung |
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR