Nakita.id - Duka mendalam masih dirasakan oleh Ifan Seventeen usai bencana tsunami Banten, Sabtu (22/12/2018) malam.
Ifan harus merelakan kepergian tiga personil Seventeen sekaligus istrinya, Dylan Sahara yang menjadi korban meninggal tsunami Banten.
Tentu bukan hal yang mudah bagi Ifan Seventeen kehilang semua personil band-nya dan istri tercinta.
Baca Juga : Tiga Jenis Respon Tubuh Terhadap Kafein, Genetik Memainkan Peran
Sejumlah artis hiburan pun turut bersedih mendengar kabar duka tsunami Banten yang menimpa Ifan bersama grup band Seventeen dan artis lainnya.
Saat itu grup band Seventeen sedang mengisi acara gathering PLN di Tanjung Lesung bersama Ade Jigo dan Aa Jimmy.
Beberapa personil sengaja membawa serta istri dan anaknya agar bisa liburan keluarga, termasuk Ifan yang mengajak istrinya, Dylan Sahara.
Nahasnya, momen liburan yang seharusnya penuh tawa berubah menjadi penuh derai air mata usai hantaman bencana tsunami.
Tsunami menghantam Tanjung Lesung ketika Seventeen sedang menyanyikan lagu keduanya di atas panggung.
Semua orang tersapu oleh gelombang tsunami, termasuk Ifan yang berhasil menyelamatkan diri setelah terapung-apung di tengah laut selama 2 jam.
Baca Juga : Kedekatan Dylan Sahara dan Kembaran Ifan Seventeen, Jadi Tempat Mengadu Kalau Ribut Sama Suami
Ifan tak menyangka hari itu ia akan kehilangan semua personil Seventeen dan istrinya sekaligus.
Rupanya, sudah banyak kejanggalan serta firasat muncul sebelum tsunami mengambil nyawa 3 personil Seventeen dan menyisakan Ifan.
Mulai lagu Seventeen yang berjudul 'Kemarin' hingga sikap lain Herman sang gitaris kepada keluarganya sebelum berangkat ke Tanjung Lesung.
Selain itu, Seventeen juga sempat membuat video klip singkat untuk menggambarkan lagu mereka yang berjudul 'Jangan pergi Dulu'.
Seventeen membuat video yang memperlihatkan semua personil sedang duduk bersama menyanyikan sebuah lagu tanpa alat musik.
Terlihat Ifan sangat menghayati lagu yang dibawakan sambil memejamkan mata.
Sedangkan 3 personil lainnya berusaha mengiringi nyanyian Ifan dengan suara ketukan kursi dan irama yang dikeluarkan dari mulut.
Baca Juga : Keinginan Sederhana Dylan Sahara yang Belum Terwujud Sebelum Meninggal Dunia
Kemudian mereka bertiga, yakni Bani, Herman dan Andi beranjak dari kursi mereka masing-masing secara perlahan.
Mereka pun meninggalkan Ifan yang masih asyik nyanyi sendiri dengan penuh penghayatan.
Ketika Ifan selesai bernyanyi dan membuka matanya, ia terkejut ketiga temannya sudah pergi meninggalkannya.
Setelah itu muncul cuplikan lagu 'Jangan Pergi Dulu' dengan background video Irfan nampak bersedih dan mengulurkan tangannya.
Mulanya, mereka sengaja membuat video singkat tersebut untuk ajang video kompetisi lagu 'Jangan Pergi Dulu'.
Mereka berniat memberikan contoh video yang menggambarkan kesedihan seseorang ditinggalkan pergi oleh orang-orang tersayangnya.
Baca Juga : Minim Amarah, Ini 5 Rahasia Orangtua Jepang Membesarkan Anak Yang Disiplin dan Bahagia
Namun, entah kebetulan atau tidak seolah video tersebut menjadi pertanda kisah perjalanan Seventeen selama 20 tahun.
Pasalnya, video yang menceritakan Ifan ditinggal pergi oleh ketiga temannya justru benar-benar terjadi sekarang.
Apalagi video tersebut berhenti tepat di lirik 'Sampai waktu menghentikan semua' dan ketika itu pula Ifan tersadar sudah ditinggal oleh ketiga temannya.
Tsunami telah mengambil nyawa 3 personil Seventeen dan menyisakan Ifan yang selamat dari bencana.
Warganet pun merinding dan bersedih ketika melihat lagi video klip singkat yang dibuat oleh Seventeen 9 bulan lalu.
"Apa yg mereka pikir becanda dulu kini menjadi nyata, @ifanseventeen Ditinggal sahabat2nya #jangandulupergi," ujar @poetryardhana.
"Ya Allah, firasat apa gimana ini," kata @zulkifliach.
"Ketika candaan menjadi kenyataan sedih bangett semoga allah menempatkan mereka di tempat yang indah @seventeenbandid @ifanseventeen," ujar @irma_aprilia99.
"Ya Allah beberapa hari dibikin merinding, sedih sesedih sedihnya," ujar @ratihwulandd.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | |
Penulis | : | Shevinna Putti Anggraeni |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR