Nakita.id - Bencana tsunami yang terjadi di selat Sunda pada Sabtu (22/12/2018), menyisakan duka dan kesedihan mendalam bagi para korban serta masyarakat Indonesia.
Tsunami yang terjadi di pesisir Banten dan Lampung Selatan sampai Selasa (25/12/2018) pukul 13.00, terdapat 429 korban meninggal dunia.
Selain 429 korban meninggal dunia, ada pula korban luka-luka sebanyak 1.485 dan 154 orang masih dinyatakan hilang.
Tidak hanya itu, sebanyak 882 unit rumah, 73 penginapan yang berupa hotel, villa dan 60 warung juga rusak akibat tsunami.
Baca Juga : Asisten Ungkap Kondisi Tubuh Dylan Sahara, Istri Ifan Seventeen Sebelum Berangkat ke Tanjung Lesung
Banyak juga dari kalangan artis yang menjadi korban meninggal dunia, diantaranya bassist dari band Seventeen, drummer, gitaris dan artis lawak Argo Jimmy atau yang dikenal dengan nama Aa' Jimmy.
Selain itu, istri Ade Jigo yang bernama Meyuza juga meninggal dunia dalam musibah tersebut.
Bahkan Dylan Sahara, istri Ifan Seventeen menjadi satu dari sekian banyak korban tsunami Banten yang meninggal dunia.
Setelah sempat hilang selama dua hari pasca tsunami Banten, Dylan Sahara akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada Senin (24/12/2018).
Melansir Kompas.com, Ayah Dylan Sahara, Supriyanto, menceritakan kejadian sehari sebelum bencana tsunami Selat Sunda, yang merenggut nyawa putrinya.
Supriyanto mengatakan kejadian tersebut kepada wartawan usai pemakaman putrinya, Selasa (25/12/2018).
Ia mengungkapkan, sehari sebelum kejadian tsunami, Dylan dan dirinya masih mendampingi calon wakil presiden nomor urut dua Sandiaga Uno melakukan safari politik di Kabupaten Ponorogo.
Dylan sendiri diketahui merupakan caleg DPRD Jawa Timur Dapil 9 dari Partai Gerindra.
Namun, saat acara rangkaian kampanye belum selesai, Dylan berpamitan kepadanya untuk menyusul Ifan yang mengisi acara gathering PLN, bersama personel band Seventeen.
Baca Juga : Seperti Firasat, Dylan Sahara Nyanyikan Lagu BCL 'Tak Mau Sendiri' Bersama Istri Herman Seventeen Sebelum ke Tanjung Lesung
Supriyanto ternyata sempat melarang Dylan untuk menyusul Ifan ke Anyer, Banten, dan meminta untuk mengikuti kampanye cawapres sampai selesai.
Karena, kegiatan kampanye tersebut hanya tinggal menyisakan satu hari saja.
"Acaranya pak Sandi itu kan dua hari Jumat dan Sabtu. Pada hari Jumat, Dylan juga mengisi acaranya Pak Sandi. Tapi Sabtu dini hari, Dylan berpamitan.
Sebenarnya saya sudah ngomong, kampanyenya diselesaikan dulu tinggal sehari. Tetapi, anaknya sudah punya acara katanya," kata Supriyanto dilansir dari Kompas.com.
Akan tetapi, Dylan tetap bersikukuh ingin pergi sehingga Supriyanto tidak bisa melarangnya.
Dylan akhirnya terbang ke Bandara Soekarno-Hatta, lalu dilanjutkan perjalanan darat ke Anyer di lokasi acara gathering PLN.
Namun siapa sangka, Sabtu dini hari itu menjadi pertemuan terakhir dengan putrinya.
Hingga dua puluh jam kemudian, ramai pemberitaan adanya tsunami yang menerjang Anyer, Banten termasuk di lokasi grup band Seventeen bersama Dylan, putrinya tengah mengisi acara.
Dua hari kemudian, tepatnya Senin (24/12/2018) pagi, Supriyanto bersama istrinya, Dwi Retno mendapatkan informasi Dylan ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Baca Juga : Seventeen Pamit! Begini Perjalanan Kariernya: Berkali-kali Ditinggal Personel dan Ifan Ditinggal Sendiri
Meski awalnya Supriyanto tidak percaya dengan informasi tersebut, namun setelah dilakukan identifikasi, Supriyanto mendapatkan kepastian jasad itu adalah Dylan.
Supriyanto berharap, agar putrinya, Dylan diampuni segala kesalahannya dan mendapatkan tempat terbaik disisi-Nya.
Source | : | Kompas.com,tribunnews.com,Nakita.id |
Penulis | : | Poetri Hanzani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR