Nakita.id - Kehilangan pendengaran yang terjadi secara bertahap seiring bertambahnya usia (presbycusis) adalah hal yang umum terjadi.
Sekitar 25% orang di Amerika Serikat yang berusia antara 55 dan 64 sudah mengalami gangguan pendengaran.
Bagi mereka yang lebih tua dari 65, jumlah orang dengan gangguan pendengaran hampir 1 berbanding 2.
Baca Juga : 2 Artis Terkenal Ini Alami Kelainan Pendengaran, Siapa Menyangka!
Penuaan dan paparan kronis terhadap suara keras adalah faktor signifikan yang berkontribusi terhadap gangguan pendengaran.
Faktor-faktor lain, seperti kotoran telinga yang berlebihan, untuk sementara waktu dapat mencegah telinga melakukan bunyi sebagaimana seharusnya.
Selain itu, berikut adalah kegiatan yang juga meyebabkan kehilangan pendengaran:
1. Paparan kebisingan yang terus menerus
Paparan jangka panjang terhadap kebisingan keras yang terus menerus dapat menyebabkan gangguan pendengaran yang berlangsung lama.
Penyebab umum adalah kebisingan di tempat kerja, seperti mendengar suara mesin.
Sekitar 30 juta orang Amerika menghadapi tingkat kebisingan yang berbahaya di tempat kerja.
Baca Juga : Saat Jalani Rawat Intensif, Mendiang Dian Pramana Poetra Sempat Minta Pulang ke Rumah
Hal-hal seperti sepeda motor dan peralatan listrik juga dapat merusak pendengaran seiring waktu.
Sebaiknya kenakan penyumbat telinga atau pelindung telinga yang pas di telinga saat bekerja di tempat bising.
2. Cedera atau perubahan tekanan
Trauma kepala yang parah dapat membuat tulang-tulang telinga cedera dan menyebabkan kerusakan saraf, sehingga menyebabkan gangguan pendengaran permanen.
Perubahan tekanan yang mendadak dari terbang atau menyelam dapat juga menyebabkan kerusakan pada gendang telinga, yang menyebabkan gangguan pendengaran.
Gendang telinga yang cedera biasanya sembuh dalam beberapa minggu.
Dalam kasus kerusakan telinga bagian dalam yang serius, penderita mungkin perlu dioperasi.
Baca Juga : Video Pernikahannya Tersebar Luas, Aura Kasih: Foto-fotonya Sedang Diedit Biar Bagus
3. Konsumsi obat
Beberapa obat diketahui menyebabkan gangguan pendengaran sebagai efek sampingnya.
Obat tersebut termasuk antibiotik dan obat kanker tertentu. Sering kali pendengaran dimonitor selama perawatan ini.
Namun, beberapa gangguan pendengaran akibat obat dapat menjadi gangguan permanen.
Penggunaan aspirin, NSAID, dan asetaminofen secara teratur dapat meningkatkan risiko gangguan pendengaran.
Dalam beberapa kasus, efek samping yang berhubungan dengan gangguan pendengaran hilang ketika pasien berhenti minum obat.(*)
Melebarkan Sayap Hingga Mancanegara, Natasha Rizky Gelar Exhibition Perdana di Jepang
Source | : | Mayo Clinic,web md |
Penulis | : | Nia Lara Sari |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR