Saat tergulung tsunami, Ifan hanya bisa berpikir dirinya sedang bermimpi atau kiamat sudah tiba.
Sebab, Ifan tidak pernah membayangkan bernyanyi di atas panggung lalu datang tsunami.
"Sama kayak aku waktu kegulung tsunami, di otakku itu mikir ini mimpi atau kiamat. Karena ngga pernah terekam di memori (membayangkan) manggung kena tsunami. Jadi pikirku ya Allah apa ini banjir, apa ini kiamat, ada apa ini," jelasnya.
Baca Juga : Firasat Wirang Birawa Tahun 2019, Ada Bencana Air di Pulau Jawa dan Kalimantan, Tsunami Lagi?
Ifan hanya berusaha bernapas, melepaskan diri dari benda di sekitarnya lalu naik ke permukaan air.
Setelah berhasil naik ke permukaan itulah Ifan baru mengetahui ia sedang tergulung tsunami.
"Aku coba mengeluarkan diri dari kabel, besi sampai aku muncul ke permukaan air. Semua orang teriak tsunami dan di situ aku baru paham kalau lagi kena bencana tsunami," lanjutnya.
Namun perjuangannya untuk tetap berada di permukaan air dan menyelamatkan diri tak mudah.
Beberapa kali Ifan merasa badannya dihantam ombak, digulung ke dalam air lalu ke permukaan.
Selama tergulung dan berusaha menyelamatkan diri itu Ifan memikirkan istri dan semua orang yang datang bersamanya ke Tanjung Lesung.
"Begitu aku paham itu tsunami, tiba-tiba badanku ditarik sama arus yang kencang banget ke tengah laut.
Jadi kayak bertubi-tubi, mikirin istri, kembaranku, adikku, sekeluarga, ponakan, mikir akan mati, mikir kalau lagi tsunami dan daratan udah jauh banget. Ditambah aku udah capek dan kehabisan napas setelah kegulung-gulung terus itu," tandasnya.
Belanja Baju Lebaran yang Seru dan Menyenangkan Lewat Koleksi Athleisure Premium dan Workshop DIY Eid Aksesoris
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Shevinna Putti Anggraeni |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR