Nakita.id - Pasca tsunami Selat Sunda pada Santu (22/12) lalu, Ifan Seventeen mengaku masih mengalami trauma berat.
Hal ini juga diungkapkan oleh kembarannya, Riedhan Fajarsyah kepada tim Grid.ID ketika ditemui di kawasan Kompleks DPR-RI, Kalibata, Jakarta Timur, Minggu (30/12) kemarin.
Lelaki yang akrab disapa Idan ini mengatakan kondisi Ifan sekarang masih trauma secara psikis.
Idan mengatakan bahwa Ifan masih membutuhkan seseorang di sampingnya.
"Kondisi Ifan masih terpukullah, masih belum bisa sendiri, masih harus ditemenin karena gimana pun juga Ifan yang ngerasa kehilangannya yang paling besar," kata Idan.
Sejak terkena musibah, Idan mengatakan adiknya itu mengalami trauma psikis dan justru berefek pada fisiknya.
"Saya pikir efeknya ke psikis sendiri jadi reaksi di badannya itu traumanya bermacam-macam," cerita Idan.
Idan menyampaikan bahwa dirinya mendapat kabar kondisi kesehatan Ifan sedang menurun akibat terlalu memikirkan musibah yang dialaminya.
"Terakhir dia telepon lagi demam karena ternyata pikiran ngaruh ke badan. Sedih ya sedih tapi badannya nggak tahan kalo untuk trauma," ucapnya.
Oleh karena itu, Idan berusaha berada di samping sang adik demi menghilangkan trauma healing-nya.
Sebisa mungkin Idan juga menanyakan kabar Ifan agar sang adik mempunyai teman mengobrol.
"Paling dia nggak boleh sendiri karena dia nggak kuat untuk sendiri, dia harus ada yang nemenin harus ada yang ajak ngobrol, harus ada yang ajak ketawa," tukasnya.
Di sisi lain, Ifan sendiri mengaku belum siap untuk pulang ke Jakarta dan melanjutkan kehidupannya seperti sedia kala.
View this post on Instagram
"Ini aja aku ngga tahu apa yang akan aku lakukan habis ini ya. Buat pulang ke rumahku di Jakarta pun aku belum punya keberanian, masih takut," ujar Ifan Seventeen dilansir Nakita.ID dari Youtube Sakti TV.
Ifan mengaku bahwa mentalnya belum cukup kuat untuk menghadapi kehidupannya di Jakarta.
"Ya karena di sana kenangan sama istriku semua di sana. Jadi aku takut semakin masuk gitu karena mentalku memang belum kuat sih. Belum kuat buat pulang ke Jakarta," sambungnya.
Lebih dari itu, Ifan mengaku belum siap melanjutkan kariernya sebagai seorang penyanyi.
"Mungkin namanya trauma, tapi begitulah, aku merinding kalau dengar ambulance. Apalagi aku lihat panggung, kalau aku lihat panggung tidak berani. Apalagi aku harus naik panggung, pegang mic dan aku lihat tidak ada saudaraku di sampingku," kata Ifan dikutip dari TribunSeleb.
Pengalamannya saat dihantam gelombang tsunami masih tergambar jelas di dalam pikirannya.
Hal yang ia pikirkan saat itu hanya 2, hanya sebuah mimpi atau justru sudah kiamat.
"Aku enggak pernah membayangkan manggung kena tsunami, di atas panggung ada tsunami gitu. Jadi pikirku waktu itu cuman 2, kiamat atau mimpi," jelasnya.
"Karena menurutku kayak panggungnya bergerak, terus ada air, jadi aku wah ini mimpi atau wah ini kiamat. Sampai akhirnya masuk ke dalam air baru otakku paham dan mikir ini air, ada rasa asin, jangan sampai masuk ke mulut, jangan panik, aku harus cari cara buat selamat," katanya.
Belajar dari Viralnya Anggur Muscat, Ini Cara Cuci Buah yang Benar untuk Hilangkan Residunya
Source | : | Tribunseleb,Grid.ID,Nakita.ID |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR